Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 January 2025
Home Berita Dukung Lumbung Pangan, Kementerian PUPR Bangun Jaringan Irigasi di Keerom

Dukung Lumbung Pangan, Kementerian PUPR Bangun Jaringan Irigasi di Keerom

Share

Keerom, Lintas – Presiden Joko Widodo meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan atau food estate di Keerom, Papua, Selasa (21/3/2023). Bersama Presiden, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Hadir mewakili Kementerian PUPR Basuki Hadimuljono, yakni Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA, Kementerian PUPR, Ismail Widadi.

Presiden Jokowi mengatakan, saat ini di Kabupaten Keerom akan disiapkan kurang lebih lahan seluas 10.000 hektar (ha) untuk penanaman jagung. Lahan yang sudah dibersihkan (land clearing) untuk tanam seluas 500 hektar.

“Tahun depan ditargetkan pembersihan lahan ditambah 2.500 ha. Yang ditanam sampai hari ini baru 100 ha. Kita akan lihat Juni 2023 panen pertama, berapa ton per hektar, akan kelihatan. Akan tetapi, saya lihat ini visible karena tanahnya rata/datar,” kata Jokowi.

Secara bertahap Presiden berharap produksi jagung di lahan tersebut naik terus tiap tahunnya. “Air sangat melimpah, untuk pengairannya dibuat parit-parit drainase,” kata Presiden.

Visi Penyediaan Infrastruktur

Direktur Irigasi dan Rawa Kementerian PUPR Ismail Widadi mengatakan, food estate di Keerom ini salah satu yang dicanangkan Jokowi.

“Untuk food estate Keerom ini, Kementerian PUPR mendapatkan tugas membuka lahan ex kebun sawit dan saluran irigasi/drainase. Cita-cita besar Presiden adalah membangun food estate yang produk utamanya jagung pada lahan eks sawit yang sudah tidak produktif. Luasnyya ssekitar 10.000 ha,” kata Ismail.

Hal itu sejalan dengan yang disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dalam berbagai kesempatan. Bahwa, Kementerian PUPR mendukung program-program Presiden Jokowi, sesuai tugas pokok dan fungsi yang diemban, yaitu penyediaan infrastruktur.

Pada tahap pertama, dikatakan Ismail, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua. Beberapa kegiatan, di antaranya pembersihan lahan dari sisa tanaman pohon sawit.

“Yang telah dilakukan pada tahap 1 ini mulai tahun 2022-2023 adalah membuka lahan eks sawit seluas 500 ha. Kemudian juga menyiapkan drainase untuk mengalirkan air dari tanah yang telah jenuh kandungan air karena sebelumnya ditanami sawit,” kata Ismail.

Siapkan Lahan

Saluran drainase yang dibangun mulai dari primer, sekunder, tersier, dan kuarter yang total panjangnya 80 km. “Sejauh ini sudah diselesaikan sepanjang 61 km dan sedang berjalan pekerjaan saluran kuarter,” kata Ismail.

Tanaman jagung di lahan warga dalam upaya pengembangan lumbung pangan di Keerom, Papua. | Dokumentasi Kementerian PUPR

Dikatakan Ismail, untuk tahap awal, pengairan masih cukup mengandalkan air hujan. Adapun kandungan air di tanah eks lahan sawit yang masih sangat banyak.

“Diperkirakan untuk dua kali tanam masih bisa. Selanjutnya bisa dibangun embung berkapasitas sampai dengan 6.000 m3. Termasuk juga sumur-sumur pompa serta sprinkler,” ujarnya.

Kepala BWS Papua Nimbrot Rumaropen mengatakan, Kementerian PUPR diminta membantu. Bantuan dimaksud antara lain menyiapkan lahan hingga siap tanam seperti membajak dan menggemburkan tanah.

Petani Kampung Wambes Kabupaten Keerom, Dorteis Kapitarao, berterima kasih atas bantuan Pemerintah untuk membuka lahan eks sawit menjadi pertanian jagung. “Ini merupakan anugerah bagi kami untuk meningkatkan taraf hidup lewat pertanian jagung,” kata Dorteis. (*/HRZ)

Baca Juga:

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.