JAKARTA, LINTAS — Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo yakin program swasembada pangan di tiga kabupaten, yakni Kediri, Nganjuk, dan Jombang, Provinsi Jawa Timur, akan bisa terwujud dengan keberadaan Daerah Irigasi Mrican. Pasokan air yang berasal dari Sungai Brantas ini bisa mengairi lahan seluas 30.341 hektar di tiga kabupaten tersebut.
Dody Hanggodo mengatakan hal itu saat melakukan tinjauan ke Daerah Irigasi Mrican tersebut, Kamis (21/11/2024).
Dikutip dari rilis pers yang diterima Majalahlintas.com, Dody menyebutkan, dalaam upaya mewujudkan visi Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Ditjen Sumber Daya Air telah menuntaskan rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Mrican di Kabupaten Nganjuk.
“Air merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung swasembada pangan. Masih ada faktor-faktor lain, seperti benih, pupuk, peralatan dan sebagainya, yang telah kita diskusikan dengan Kementerian Pertanian,” kata Dody.
Daerah Irigasi Mrican memiliki panjang saluran primer 19 km dan saluran sekunder 218 km.
Peningkatan Indeks Pertanian
Dody mengatakan, Kementerian PU telah merehabilitasi 80-an km jaringan irigasi dan akan dilanjutkan sepanjang 28 km lagi tahun depan pada jaringan irigasi yang mengalami kerusakan karena usia layanan.
“Harapannya, apa pun yang kita kerjakan di sini bisa bermanfaat untuk meningkatkan indeks pertanian (IP) khusunya untuk 31.000 ha lahan beririgasi di tiga kabupaten ini. Kita jaga agar Jawa Timur tetap menjadi lumbung pangan nasional,” ungkap Dody.
Rehabilitasi jaringan irigasi Daerah Irigasi Mrican memberi manfaat dalam peningkatan IP dari 233 persen menjadi 260 persen. Peningkatan nilai IP tersebut dapat meningkatkan produksi padi dan palawija dari semula 551.417 ton menjadi 615.315 ton dengan produksi padi dan palawija rata-rata sebesar 7,8 ton/ha.
Camat Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Johansyah Setiawan berharap, ke depannya akan ada sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Melalui Dana Desa, kami ada proyeksi penganggaran ketahanan pangan sebesar 20 persen. Kami harap desa memiliki kemampuan juga untuk ketahanan pangan. Untuk itu, perlu ada sinergitas agar setiap desa siap untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan,” ujar Johansyah. (HRZ)