Bogor, Lintas – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya masih butuh waktu untuk memulihkan jalur kereta api Bogor-Sukabumi yang mengalami longsor.
Ia menyatakan setelah pencarian korban longsor selesai, proses rekonstruksi baru bisa dilakukan.
“Karena ini longsor dengan kecuraman yang sangat tinggi, kami butuh waktu kurang lebih 3 bulan untuk melakukan recovery atau rekonstruksi secara menyeluruh,” ujar Budi dalam keterangannya dikutip Sabtu (18/3/2023).
Ia mengatakan, proses rekonstruksi bakal dimulai dengan pemasangan pile. Hal itu tentu penuh tantangan, sebab longsor membuat kerusakan pada jalur kereta yang menggantung sepanjang 25 meter.
“Saya sampaikan kepada Dirjen KA agar (rekonstruksi) dilakukan secara detail dengan mengutamakan keselamatan,” kata dia.
Menurut Menhub, Dirjen KA mesti bekerja sama dengan KAI, pemda, masyarakat, dan pihak terkait supaya ini bisa cepat dilakukan.
Pastikan Keamanan
Adapun saat ini lajur kereta api dari hilir yang tidak terdampak sudah bisa digunakan.
PT KAI Daop 1 Jakarta pun telah membuka jalur perjalanan KA Pangrango sejak Kamis (16/3/2023).
Namun, Budi meminta agar KAI memperhatikan betul kondisi rel yang tidak terdampak, dan benar-benar memastikan keamanan perjalanan kereta tersebut.
“Kecepatan (kereta api) dikurangi, kalau perlu penumpangnya juga tidak dimaksimalkan,” imbuh dia.
Diketahui longsor menimpa terjadi di Kilometer 2+6/7 yang menghubungkan antara Stasiun Paledang, dan Batu Tulis.
Perjalanan KA Pangrango sempat dibatalkan pada Rabu (15/3/2023), dan KAI bertanggung jawab mengembalikan semua tiket sebesar 100 persen. (TNO)
Baca Juga:
- Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi Longsor, Perjalanan Dibatalkan
- Pascalongsor, Perjalanan KA Pangrango Sukabumi-Bogor Kembali Dibuka
- Rel KA Longsor di Jalur Bogor-Sukabumi Masih Ditangani hingga Rabu Malam