Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 January 2025
Home Berita BPJN Sultra, Dukungan Jalan Nasional Terhadap Perekonomian di Sulawesi Tenggara

BPJN Sultra, Dukungan Jalan Nasional Terhadap Perekonomian di Sulawesi Tenggara

Share

Kendari – Provinsi Sulawesi Tenggara secara kewilayahan sangat strategis dan dibagi dalam 3 Lintas dan1 Kepulauan, yaitu Lintas Barat kearah Kolaka – Sulawesi Selatan, wilayah Timur kearah Sulawesi Tengah, Lintas Selatan dan Kepulauan, demikian pemaparan DR. Ir. Yohanis Tulak Todingrara, MT, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tenggara, kepada Tim Lintas pada minggu ke 3 bulan April 2021 lalu.

Program monumental dan kegiatan penting BPJN Sultra

Di tahun 2020, BPJN Sultra berhasil menyelesaikan pembangunan Jembatan Teluk Kendari. Jembatan ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada bulan Oktober 2020 lalu. Jembatan Teluk Kendari menghubungkan antara Kota Lama Kendari dengan Poasia atau Wilayah Pengembangan Pemukiman dan Perkantoran, serta New Port Kendari di Bungkutoko. Saat ini jembatan Teluk Kendari telah dimanfaatkan oleh masyarakat, bahkan Pemerintah Daerah setempat berencana untuk menjadikannya ikon pariwisata dengan cara membangun fasilitas wisata kuliner di sekitarnya.

Program monumental di BPJN Sultra yang lain adalah pembangunan jembatan Muna – Buton dengan Panjang jembatan 830 m dengan type suspension bridge. Jembatan ini akan menghubungkan Pulau Muna dengan Pulau Buton. Dengan terbangunnya jembatan Muna – Buton diharapkan akan semakin memperlancar akses perekonomian di wilayah kepulauan Sulawesi Tenggara.

 

BPJN Sultra berpartisipasi dalam Tim Gabungan untuk mengatasi kendaraan ODOL

Permasalahan kendaraan ODOL

Kendaraan over dimensi dan overload (ODOL) yang beroperasi di Sulawesi Tenggara tersebar di beberapa ruas jalan karena di Sultra banyak Kawasan Industri, perdagangan, hasil tambang, perkebunan / pertanian. Kendaraan Odol dijumpai di poros Ranteangin – Kolaka Walasiho Wawo, Kab Kolaka Utara, di Kolaka, Wakatobi, Kasipute, Moramo Konawe Selatan, Pelabuhan Bungkutoko, Morosi Konawe dan Konawe Utara.

Kerusakan jalan terjadi akibat beban lebih kendaraan di ruas Kasipute – Batas Konawe Selatan / Bombana.

Aktivitas penggalian tambang yang mellintas di jalan Nasional ( Morosi ), solusi nya diperlukan jalan khusus untuk perusahaan tambang atau perlintasan tambang din jalan Nasional.

Kegiatan dalam rangka upaya pencegahan armada logistik yang ODOL telah dilakukan rapat koordinasi antar instansi Tentang permasalahan transportasi di Sulawesi Tenggara, Surat Kepala BPJN kepada Dinas Perhubungan, rapat koordinasi terkait kerusakan jalan, Surat Kepala Balai kepada pengusaha tambang, Pembahasan draft SK Tim Terpadu Penertiban dan Penegakan Hukum Pelanggaran Lalu lintas dan angkutan jalan di wilayah Sultra dan SK Tim Terpadu yang ditetapkan oleh Gubernur dan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No 593 Tahun 2020 Tentang Pembentukan Tim Terpadu Penertiban dan Penegakan Hukum Pelanggaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Rapat koordinasi antar instansi dengan perusahaan angkutan, tambang. Industri  dll tentang permasalahan kendaraan odol di sultra tanggal 13 juli 2020.

 

Pemberdayaan Penilik Jalan

Untuk memantau Jalan Nasional sepanjang total 1.497,81 km, BPJN Sultra dibantu oleh 42 orang Penilik Jalan. Mereka bertugas untuk memantau dan melaporkan kondisi jalan, khususnya bila fungsi jalan terganggu akibat bencana alam seperti longsor, banjir, dan lain sebagainya.

Para Penilik Jalan, yang masing-masing bertanggung jawab untuk memonitor 40 Km jalan nasional, merupakan garda terdepan dalam pemeliharaan jalan.

“Mereka dapat melakukan tindakan pencegahan maupun pembersihan jalan dalam skala kecil, sebelum hambatan tersebut menjadi besar. Misalnya menyingkirkan pohon yang tumbang, membersihkan genangan-genangan kecil, bahkan menangani longsor atau erosi skala kecil. Mereka juga secara rutin melaporkan kondisi cuaca dan bahkan berkoordinasi dengan Polisi Lalu Lintas jika terjadi kecelakaan,” papar Yohanis.

Sadar akan pentingnya peran Penilik Jalan, Yohanis kerap mengundang para Penilik Jalan untuk silaturahim dan memberikan semangat.

 

Program Padat Karya di BPJN Sultra

Padat karya tunai terdiri dari padat karya rutin jalan, padat karya rutin jembatan dan padat karya revitalisasi drainase dengan total anggaran Rp 75,74 Milyar, dimana total penyerapan mencapai 20%.

Saat kunjungan ke lapangan, Lintas berkesempatan untuk menyaksikan kegiatan perbaikan drainase di beberapa ruas jalan nasional. Menurut Kasatker PJN Wilayah 1 Sultra, Rudy Christanto Napitupulu, ST, MT, setiap pekerja pada Program Padat Karya telah dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan juga diterapkan protokol pencegahan Covid-19, dimana sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan suhu badan, dan setiap pekerja diberikan masker serta hand sanitizer.

Program Padat Karya di BPJN Sultra juga melibatkan pekerja-pekerja perempuan yang tinggal di sekitar wilayah jalan nasional. Hal ini tentu saja sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Selain Program Padat Karya, dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, BPJN Sultra juga melakukan pembelian produk rakyat (UMKM), berupa Rosin Ester, Cold Paving Hot Mix Aspal Buton (CPHMA), dan Light Weight Deflectometer (LWD).

 

BPJN Sultra dalam Apel Siaga Bencana bersama Balai-Balai PUPR

Penanganan Bencana Alam.

Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi terjadi bencana alam setiap tahunnya. Bencana alam yang sering terjadi adalah banjir dan longsor.

BPJN Prov Sultra senantiasa siaga dalam menghadapi potensi bencana pada saat musim hujan. Sebagai wujud kesiagaannya, pada awal tahun 2020, telah dilakukan apel siaga bersama Balai – Balai Kementerian PUPR lainnya. Bersama Balai-Balai ini, BPJN Sultra berperan aktif dalam Posko Siaga Bencana dan kesediaan alat berat, termasuk penanganan tanggap darurat dengan menggunakan Jembatan Bailey bila diperlukan.

 

Bantuan terkait Covid 19.

Akibat Pandemi ini, terkait kemantapan jalan & jembatan di Sulawesi tenggara berdasarkan hasil survey akhir 2020, tidak terjadi penurunan yang signifikan. Salah satu permasalah penurunan kemantapan jalan dan jembatan khususnya pada beberapa ruas, di akibatkan ODOL dari angkutan tambang dan pabrik yang melintasi ruas jalan tersebut.

Alokasi dana dari BPJN Sultra untuk membantu masyarakat akibat Pandemi covid 19 dan alokasi dana yang disiapkan pada program Padat Karya adalah Alokasi Padat Karya TA. 2021 sebesar Rp. 178.221.175.000, yaitu untuk  Rutin Jalan Rp. 25.523.616.000,- , Rutin Jembatan Rp. 9.509.447.000,- , Revitalisasi Drainase Rp. 60.979.080.000,-  dan tambahan Padat Karya Rp. 82.209.032.000.

Terkait dengan Program Vaksinasi Covid-19, BPJN Sultra telah melakukan vaksinasi tahap pertama kepada 368 orang Pegawai, baik PNS dan non-PNS. Masih ada 75 orang, atau sekitar 17% yang belum vaksin karena memiliki kondisi medis yang tidak memungkinkan mereka untuk menerima vaksin.

 

Harapan dan rencana kedepan Kepala BPJN Prov Sulawesi Tenggara untuk program pembangunan infrastruktur jalan & jembatan adalah  Ruas jalan Nasional khususnya untuk jalur angkutan logistik, lebar jalan harus distandarkan, termasuk pelebaran Jembatan; (beberapa ruas jalan lebarnya masih 4,50 M).

Oleh:

Share

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.