JAKARTA, LINTAS — Dengan diresmikannya Bendungan Tiu Suntuk di Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Presiden Jokowi, Kamis (2/5/2024), petani yang areal sawahnya dialiri bisa panen tiga kali dalam setahun.
Dikutip dari rilis pers yang diterima Majalahlintas.com, Kamis (2/5/2024), Bendungan Tiu Suntuk menyuplai air irigasi seluas 4.000 hektar dan akan meningkatkan indeks pertamanan hingga 300 persen.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mengatakan, Bendungan Tiu Suntuk akan melayani irigasi pada DI Tiu Suntuk seluas 530 ha dan menambah suplai irigasi yang sudah ada di DI Kalimantong I seluas 1.370 ha yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Kecamatan Brang Ene.
Baca Juga: Bendungan Multifungsi Bintang Bano di NTB Selesai Akhir Tahun 2021
“Bendungan ini nantinya juga berpotensi menyuplai air irigasi DI Lang Desa di Kecamatan Jereweh seluas 2.100 ha, sehingga total potensi suplai air irigasi dari Bendungan Tiu Suntuk bisa mencapai 4.000 ha. Suplai air irigasi ini akan meningkatkan indeks pertanaman menjadi 300 persen sehingga para petani bisa panen 3 kali dalam setahun,” ujar Dirjen Bob.
Reduksi Banjir
Selain itu, bendungan dengan luas genangan 321,52 ha ini juga memiliki potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) sebesar 0,8 MW dan reduksi banjir sebesar 439 m3/detik atau seluas 489 Ha khususnya di Kecamatan Taliwang yang merupakan daerah rawan banjir. Bendungan ini juga berpotensi sebagai tempat konservasi, tempat pariwisata, dan perikanan darat.
Saat peresmian Bendungan Tiu Suntuk, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi.
Baca Juga: Mengenal Bendungan Beringin Sila Senilai Rp 1,7 Triliun di NTB
Presiden mengatakan, perubahan iklim menyebabkan air menjadi kunci bagi kehidupan ke depan, utamanya di NTB, baik untuk pertanian maupun air baku. Oleh sebab itu, pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun 6 bendungan di NTB.
“Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar di NTB yang menghabiskan anggaran Rp 1,4 triliun. Kapasitasnya 60,8 juta meter kubik dan manfaatnya untuk irigasi 1.900 hektar dan air baku 68 liter/detik serta bisa mereduksi banjir di sekitar Sumbawa Barat,” kata Presiden Jokowi.
Pembangunan Bendungan Tiu Suntuk dilaksanakan pada tahun 2020-2023. Pekerjaan konstruksinya dilakukan dalam dua paket di mana Paket I dilaksanakan oleh PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa (KSO), sedangkan Paket II oleh PT PP-Marfri (KSO).

Mustamirin, salah satu petani di Kecamatan Brang Ene, berharap dengan adanya Bendungan Tiu Suntuk dapat membantu meningkatkan hasil panen sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di Sumbawa Barat.
“Bendungan Tiu Suntuk ini memang sangat dinantikan oleh warga dan petani yang ada di Kecamatan Brang Ene ini. Dengan adanya bendungan ini, yang sebelumnya dua kali panen dalam setahun mungkin bisa jadi tiga kali dan hasilnya lebih baik lagi. Terima kasih kami ucapkan kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Bendungan Tiu Suntuk,” ujarnya. (*/HRZ)
Baca Juga: Bendungan Pengga di NTB Pasok Air Baku Kawasan Sirkuit Mandalika