Jakarta – Bendungan Beringin Sila baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Desember 2022 lalu di Pulau Sumbawa, NTB.
Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah untuk mengoptimalkan fungsi bendungan tersebut agar dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian masyarakat.
“Harapan kita, produktivitas pertanian di NTB bisa meningkat secara drastis sebagai dampak dari anggaran pembangunan yang tidak sedikit. Jadi ada return atau manfaat nyatanya,” tutur Jokowi dikutip dari laman resmi pu.go.id, Senin (2/1/2023).
Lantas seperti apa seluk beluk Bendungan Beringin Sila itu?
Dibangun di Sumbawa dengan dana fantastis
Bendungan Beringin Sila dibangun di Desa Motong, Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, NTB.
Pembangunannya dimulai sejak tahun 2019, dan mulai diisi air atau impounding pada Oktober 2022.
Biaya yang dikeluarkan untuk pembangunannya tak sedikit, pemerintah harus merogoh kocek senilai Rp 1,72 triliun.
Proses pembangunannya dilakukan melalui dua paket, paket I dikerjakan oleh PT Abipraya – Mina (KSO). Sedangkan paket II digarap oleh PT Nindya Lestari (KSO) dan supervisi dilaksanakan oleh PT Indra Karya – Bina – Tuah (KSO).
Kapasitas
Bendungan itu memiliki luas genangan mencapai 126 hektar dan dapat mengairi 3.500 hektar sawah milik masyarakat.
Bendungan Beringin Sila juga menghasilkan air baku sebesar 76 liter per detik untuk Kabupaten Sumbawa.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menjelaskan, bendungan dapat menjadi sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 1,4 MW.
“Mereduksi banjir sebesar 85 meter kubik per detik atau sekitar 32,7 persen serta potensi tempat pariwisata,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi menuturkan Bendungan Beringin Sila dilengkapi oleh Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 40 liter per detik, serta resevoir 600 meter kubik.
“Juga tersedia Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 35 KW yang digunakan untuk operasi bendungan sebagai alternatif PLN. Bendungan ini juga yang pertama menggunakan teknologi buka tutup pintu air jarak jauh dengan jaringan internet,” papar Hendra.
Bendungan keempat di NTB
Selama memerintah sejak 2014, pemerintahan Presiden Joko Widodo telah membangun tiga bendungan di NTB.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan Bendungan Beringin Sila adalah bendungan keempat.
“Masih ada dua lagi, inshaa Allah yang akan diselesaikan tahun depan,” ucapnya.
Sedangkan tiga bendungan yang telah diresmikan adalah Bendungan Tanju, dan Bendungan Mila di Dompu, serta Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat.
Dua bendungan lain yaitu Bendungan Meninting di Lombok Barat, dan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat. (*)
Baca juga:
Makan Rp 787 Miliar, Sebanyak 38 Bendungan di Pulau Sumbawa Direhabilitasi
Bendungan Ciawi dan Sukamahi Jadi Bendungan Kering Pertama di Indonesia, Apa Itu?