JAKARTA, LINTAS – PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan proyek pembangunan Bendungan Jlantah selesai pada Januari 2025. Saat ini, progres konstruksi sudah mencapai 98,59 persen.
Bendungan yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, ini akan memberikan dampak besar bagi ketahanan pangan dan perekonomian daerah.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkesempatan mengunjungi lokasi proyek dan memastikan bahwa pembangunan Bendungan Jlantah berjalan sesuai target.
Dalam kunjungannya, Gibran menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memitigasi dampak perubahan iklim.
“Bendungan ini akan mempercepat hasil produksi pertanian dan memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat, baik ekonomi maupun lingkungan,” ujar Gibran, dikutip dari keterangan tertulis Waskita Karya, Jumat (27/12/2024).
Bendungan Jlantah dirancang untuk mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektare di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo.
Sebelumnya, pengairan sawah bergantung pada tadah hujan, yang membuat petani terikat musim. Dengan adanya saluran irigasi dari bendungan ini, petani bisa memanen tiga kali dalam setahun, tanpa bergantung pada musim hujan.
Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita menjelaskan bahwa bendungan ini juga akan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP).
IP pada lahan seluas 806 Ha dapat meningkat dari 172 persen menjadi 272 persen. Untuk lahan seluas 688 Ha, IP juga berpotensi meningkat hingga 272 persen.
Selain manfaat pertanian, Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 juta meter kubik air dan mampu menyuplai air baku hingga 150 liter per detik untuk tiga kecamatan di Kabupaten Karanganyar.
“Bendungan ini juga dapat mereduksi banjir hingga 87 hektar di Desa Bendosari, Kabupaten Sukoharjo,” tambah Ermy.
Bendungan ini juga berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLMTH) dengan kapasitas 0,625 megawatt, yang mendukung ketahanan energi.
Lokasinya yang strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru menjadikannya potensi kawasan agrowisata, yang dapat membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Dengan target penyelesaian pada Januari 2025, Bendungan Jlantah diharapkan membawa manfaat jangka panjang, baik dalam ketahanan pangan, pengelolaan air, maupun peningkatan ekonomi masyarakat. (GIT)
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Pembangunan Bendungan Dilakukan Merata di Seluruh Tanah Air