Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
11 December 2024
Home Fitur Bendungan Ciawi dan Sukamahi Jadi Bendungan Kering Pertama di Indonesia, Apa itu?

Bendungan Ciawi dan Sukamahi Jadi Bendungan Kering Pertama di Indonesia, Apa itu?

Share

Jakarta – Bendungan kering Ciawi dan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat telah diresmikan Presiden Joko Widodo pekan lalu, Jumat (23/12/2022).

Dua infrastruktur itu cukup vital untuk menjadi salah satu solusi mengatasi banjir di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya.

Pasalnya, Bendungan Ciawi dan Sukamahi akan mereduksi sekitar 30 persen volume air Kali Ciliwung.

Di sisi lain, bendungan Ciawi dan Sukamahi tersebut merupakan bendungan kering atau dry dam pertama di Indonesia.

Lantas, apa itu dry dam?

Bendungan kering berbeda dengan bendungan lain. Secara sederhana, bendungan kering akan sering terlihat kosong, tak terisi oleh air.

Berbeda dengan bendungan lain yang memang selalu berisi air, bahkan ketika musim kering tiba, bendungan kering hanya terisi ketika musim hujan tiba atau mendapat limpahan dari kelebihan volume air sungai.

Terkait Bendungan Ciawi dan Sukamahi, pemerintah berharap keberadaanya memperlambat laju air dari wilayah yang lebih tinggi ke tempat lebih rendah.

Utamanya, dua bendungan itu dibuat untuk mengatasi banjir di 12 kelurahan di sekitar Kali Ciliwung.

Fungsi

Perbedaan bendungan kering dengan bendungan biasa juga terletak dari fungsinya.

Bendungan pada umumnya tak hanya dipakai untuk mereduksi banjir, tapi juga menampung hujan, dan menjadi sumber air lahan pertanian atau kebutuhan air baku masyarakat ketika musim kering.

Namun bendungan kering tidak dibuat untuk fungsi tersebut.

Bendungan kering dibangun hanya untuk fokus pada fungsi mereduksi banjir. Kelebihannya, dry dam punya kapasitas lebih besar untuk mengurangi banjir ketimbang bendungan biasa.

Pasalnya, bendungan pada umumnya telah berisi air, sehingga kemampuan mereduksi banjirnya tak sesignifikan bendungan kering.

Dikendalikan melalui aplikasi

Bendungan Ciawi dan Sukamahi akan dioperasikan menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Air Terpadu (SIMADU).

Cara kerjanya akan menggunakan data Klimatologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menggunakan data BMKG itu, operator dapat menyesuaikan volume debit air yang harus dikeluarkan oleh bendungan.

Tujuannya, agar debit air yang dikeluarkan menyesuaikan dengan kapasitas tampung sungai, sehingga banjir bisa dihindari ketika intensitas hujan meningkat atau tinggi. (*)

Baca juga:

Bendungan Ciawi dan Sukamahi Diresmikan, Jokowi Minta Para Gubernur Konsisten Atasi Banjir

Bendungan Sepaku Semoi Bakal Amankan Pasokan Air IKN Sampai 2030

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.