Rencana Pemerintah Indonesia untuk membangun sistem transportasi modern makin mewujud. Setelah menguji coba taksi terbang EHang 216, kini giliran kereta tanpa rel yang akan diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Uji coba kereta tanpa rel ini tidak terlepas dari rencana pembangunan IKN yang mengusung konsep smart city, yang salah satu cirinya ialah penggunaan kendaraan ramah lingkungan berbahan bakar listrik.
Apa Itu KA Tanpa Rel?
Umumnya, kereta api yang kita tahu bergerak di atas rel (track). Namun, dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, KA kini juga ada yang bergerak tanpa rel. Kereta tanpa rel atau autonomous rail trans (ART) adalah alat transportasi massal yang dikembangkan oleh perusahaan manufaktur asal China, yakni CRRC Corp., Ltd.
ART pertama kali diperkenalkan kepada publik pada Oktober 2017 di Kota Zhuzou, Provinsi Hunan dan mulai beroperasi pada 2018. Kemudian, secara bertahap ART dioperasikan di Chengdu dan Yibin, Provinsi Sichuan, dan beberapa kota lainnya.
Teknologi Kereta Tanpa Rel?
Seperti namanya, kereta tanpa rel atau kereta otonom yang disebut dapat mencapai kecepatan 70 km/jam dan berdaya tampung hingga 300 orang ini tidak menggunakan rel konvensional, kabel, roda besi, dan juga awak. Sebaliknya, kereta ART ini menggunakan rel virtual dengan simbol marka jalan serta dilengkapi sistem magnet. Kereta tanpa rel ini dikemudikan otomatis oleh sistem.
Untuk beroperasi di jalan raya melalui lintasan virtual yang telah ditentukan, kereta diperlengkapi dengan ban karet. Selain itu, di dalam kereta terdapat sensor yang berfungsi mengidentifikasi lintasan virtual di jalan dan memberi perintah melalui unit kendali pusat. Teknologi inilah yang mewujudkan pengemudian tanpa awak.
Selain sensor yang mengidentifikasi lintasan virtual, ada pula sistem persinyalan untuk memprioritaskan kereta pada persimpangan jalan raya. Melalui sinyal ini kereta memberikan instruksi kepada lampu persinyalan pada jarak 100 meter dari lampu lalu lintas. Setelah menerima sinyal dari kereta, lampu akan menyesuaikan lampu lalu lintas untuk memastikan kereta melewati persimpangan dengan aman dan cepat.
Seperti dikutip Detik, jalur ART di IKN menggunakan sensor yang terletak di atas marka jalan. Marka jalan tersebut berbentuk garis putus-putus seperti yang biasa terlihat di jalan umum. Garis putus-putus tersebut dilengkapi dengan sensor.
Saat ini, di IKN telah selesai dibuat jalur ART sepanjang 500 meter sebagai jalan percontohan, cross section.
Lokasi marka berada di ujung kiri dari satu jalan dengan enam lajur. Di ujung kiri lajur tersebut tersedia tempat untuk bus listrik sehingga bisa mengelilingi Sumbu Kebangsaan sisi barat. Seperti diketahui, semua kendaraan yang akan beroperasi di IKN berbahan bakar listrik.
Sumber Daya Kereta
Untuk bisa berfungsi, kereta tanpa rel ini menggunakan tenaga listrik yang disalurkan melalui baterai. Setiap stasiun dilengkapi dengan perangkat pengisian daya cepat.
Setiap kali kereta memasuki stasiun dan mengirimkan aplikasi pengisian daya, perangkat pengisian daya akan secara otomatis beralih ke mode pemasok daya dan kereta akan mengangkat pantograf untuk menerima daya.
Arus pengisian daya maksimum dapat mencapai 1.000 Ampere. Dengan pengisian daya selama 10 menit, kereta tanpa rel ini bisa menempuh jarak sejauh 25 km.
Rencana penggunaan kereta tanpa rel di IKN, menurut Ketua Satgas Infrastruktur IKN Kementerian PUPR Danis Sumadilaga kepada Detik, sudah bisa dimulai pada 1 Agustus 2024.
Progres Pembangunan di IKN?
Pemerintah telah menargetkan akan melakukan uji coba pada 1 Agustus 2024. Untuk mewujudkan hal itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membuat dan menyelesaikan jalan percontohan sepanjang 500 meter di kawasan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat IKN. Jalan sisa ditargetkan rampung pada Juli 2024 ini.
Kementerian PUPR saat ini sedang merampungkan jalan yang sekaligus sebagai jalur ART lebih kurang 10 km, yang menghubungkan Sumbu Kebangsaan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau lokasi pembangunan kereta otonom di IKN pada 3 Juni 2024 menyatakan bahwa uji coba dapat dilakukan pada Agustus 2024 seiring telah selesainya pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat.
Dalam rilis yang dilansir oleh portal.dephub.go.id, Menhub menyatakan keyakinannya. “Insya Allah, dengan jalur yang sudah ada, ART bisa diuji coba pada bulan pada bulan Agustus nanti,” ujar Menhub.
Adapun rangkaian KA tanpa rel masih belum hadir di IKN. Belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Perhubungan terkait kapan rangkaian KA tersebut tiba di Nusantara.
Apakah kereta tanpa rel ini dapat diuji coba sesuai target? Kita tunggu. (MSH)
Baca Juga: Mengenali Taksi Terbang yang Akan Mengudara di IKN