Home Berita AirNav Indonesia Pastikan Kesiapan Layanan Navigasi Penerbangan Angkutan Lebaran 2025

AirNav Indonesia Pastikan Kesiapan Layanan Navigasi Penerbangan Angkutan Lebaran 2025

Share

JAKARTA, LINTAS – AirNav Indonesia menggelar acara Back-Off Lebaran 2025 untuk memastikan kesiapan layanan navigasi penerbangan selama masa Angkutan Lebaran 2025.

Dalam kesempatan ini, Direktur Operasi AirNav Indonesia, Setio Anggoro, menjelaskan berbagai langkah strategis yang telah diambil guna menjamin kelancaran penerbangan di seluruh Indonesia.

Sentralisasi Orkestrasi Layanan

Setio mengungkapkan bahwa tahun ini AirNav Indonesia menerapkan sentralisasi orkestrasi layanan melalui Indonesia Network Management Center (INMC).

“INMC bertugas memonitor seluruh pergerakan penerbangan di Indonesia, termasuk pengelolaan slot penerbangan dan ekstra penerbangan yang digunakan,” ujarnya saat press conference “Mudik bersama BUMN 2025 dan kesiapan AirNav dalam mendukung angkutan Lebaran 2025” di Loco Cafe, Stasiun Senen, Selasa (25/3/2025).

Kesiapan Fasilitas dan Personel

Selain itu, AirNav Indonesia juga telah menyiapkan lebih dari 2.400 fasilitas yang mencakup sistem komunikasi, navigasi, pengawasan, ATM system, dan jaringan komunikasi. Berbagai skenario kegagalan telah diuji untuk memastikan kesiapan operasional di seluruh cabang.

Dari sisi personel, terdapat sekitar 1.700 Air Traffic Controllers, 1.000 engineers, 160 IAS officer, dan 430 Air Communication Officer yang disiagakan guna mendukung kelancaran Angkutan Lebaran.

“Kami juga memastikan prosedur navigasi penerbangan telah disiapkan, baik untuk situasi normal maupun kondisi darurat seperti pesawat keluar landasan atau gangguan akibat abu vulkanik,” tambah Setio.

Perpanjangan Jam Operasional Bandara

Dalam upaya meningkatkan fleksibilitas penerbangan, menurut Setio, AirNav Indonesia bekerja sama dengan pengelola bandara seperti Angkasa Pura dan Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) untuk memperpanjang jam operasional di bandara-bandara utama selama periode Lebaran.

Cuaca Ekstrem dan Aktivitas Vulkanik

Setio menyoroti beberapa tantangan utama yang dihadapi dalam operasional penerbangan selama masa Angkutan Lebaran. Cuaca ekstrem seperti hujan lebat, badai petir, dan angin kencang masih sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Manado, Ternate, Pekanbaru, dan Tanjung Pinang. Selain itu, aktivitas vulkanik juga menjadi perhatian utama.

“Saat ini ada dua gunung berapi aktif, yaitu Gunung Marapi di Padang Sumatera Barat dan Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara. Jika terdapat laporan dari pilot mengenai abu vulkanik, kami akan melakukan paper test di bandara sekitar. Jika hasilnya menunjukkan adanya abu vulkanik, maka bandara tersebut harus ditutup sementara,” jelasnya.

Gangguan Burung dan Ancaman Satwa Liar

Setio menambahkan, AirNav Indonesia juga terus meningkatkan pengawasan terhadap berbagai gangguan berudara seperti balon udara liar dan bird strike. Salah satu kejadian baru-baru ini adalah pesawat yang harus melakukan go-around akibat seekor anjing melintas di landasan pacu.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, AirNav bekerja sama dengan bandara dalam membentuk Runway Safety Team yang bertugas melakukan patroli rutin dan memastikan keamanan landasan.

“Dengan adanya INMC, semua data pengawasan penerbangan, kondisi cuaca, serta CCTV di tower dan unit operasi telah terintegrasi. Hal ini memungkinkan AirNav Indonesia untuk mengantisipasi situasi abnormal dan merencanakan langkah-langkah mitigasi secara lebih efektif,” tuturnya. (CHI)

Baca Juga: AirNav Indonesia Berangkatkan 3.000 Pemudik Gratis Kereta Api dari Stasiun Senen

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.