Di tengah hamparan tanah gambut yang luas, Desa Tangkit Baru di Kabupaten Muaro Jambi menyimpan sebuah surga bagi pecinta nanas. Agrowisata Kebun Nanas Tangkit Baru tidak hanya menawarkan pemandangan indah, tetapi juga pengalaman unik yang memadukan wisata alam dan edukasi pertanian.
Agrowisata Tangkit Baru di Jambi adalah destinasi yang menarik bagi wisatawan pecinta nanas. Agrowisata ini Terletak di Desa Tangkit Baru, Kabupaten Muaro Jambi, kawasan Agrowisata ini dikenal sebagai penghasil nanas terbesar di Provinsi Jambi. Agrowisata sudah berdiri sejak tahun 2019 sudah berjalan hingga di tahun 2022 Agrowisata ini mulai ramai pengunjung.
Dengan luas mencapai 1.200 hektare, kebun nanas ini menjadi salah satu yang terbesar di Provinsi Jambi. Di sini, para wisatawan dapat menkmati pemandangan hamparan nanas yang seolah tak berujung, banyak jenis nanas yang ditanam disini dan dikenal dengan rasa yang manis dan segar dari buahnya.
Agrowisata Tangkit Baru menawarkan berbagai aktivitas menarik yang bisa dilakukan oleh para wisatawan, pengunjung bisa langsung memetik nanas dari kebun dan mencicipi langsung buah nanas yang segar di tempatnya. Selain itu, di tempat ini terdapat jogging track dan juga saung-saung yang memungkinkan pengunjung menikmati suasana kebun dengan lebih nyaman dan asri.
Di Kawasan Agrowisata ini juga memiliki fasilitas-fasilitas lengkap yang mendukung kenyamanan pengunjung. Bagi yang suka berfoto, terdapat banyak spot selfie menarik, terdapat juga musholla yang bentuk bangunannya sangat unik dan identik dengan nanas.
Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati berbagai produk olahan nanas seperti dodol nanas, keripik nanas, sirup nanas dan lainnya yang dijual di kios-kios sekitar.
Kawasan Tangkit Baru ini dengan hadirnya Agrowisata kebun nanas ini menjadi pusat inovasi bagi UMKM lokal karena berbagai produk berbahan dasar nanas telah diproduksi dan dijual disini, ini juga memberikkan nilai tambah bagi ekonomi lokal.
Selain itu, Agrowisata ini juga sering dijadikan Lokasi edukasi bagi pelajar dan mahasiswa yang ingin belajar lebih dalam tentang pertanian nanas.
Agrowisata ini terletak hanya sekitar 15 menit dari pusat Kota Jambi, Agrowisata Tangkit Baru sangat mudah diakses oleh para wisatawan. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, dan juga area parkir yang cukup luas.
Agrowisata ini bukan hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga symbol keberhasilan pertanian lokal yang mampu menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
Pada penelusuran Lintas, Agrowisata Tangkit Baru ini ramai didatangi oleh pengunjung cenderung meningkat pada saat akhir pekan dan hari libur nasional.
Pemuka Adat Desa Tangkit Baru, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Baso Intang dan juga pengelola agrowisata saat ditemui Lintas menyebut untuk masuk ke lokasi, pengunjung cukup membayar tiketRp 20.000 perorang.
Ia menjelaskan, rata-rata jumlah pengunjung perminggu berkisar 500 pengunjung terkecuali di hari libur Nasional bisa mencapai 1.000 sampai 1.500 orang yang berasal dari berbagai elemen seperti Masyarakat lokal, warga luar Desa Tangkit Baru, siswa/I, mahasiswa, instansi pemerintah dan swasta, serta berbagai komunitas lainnya.
“Para pengunjung juga diperbolehkan memetik nanas dengan membeli harga paket wisata. fasilitas yang wisatawan dapatkan yaitu, memetik buah nanas, dan akan diberikan edukasi tentang kebun nanas Tangkit Baru dan juga diberikan ilmu bagaimana cara menanamnya,” tuturnya.
Hampir seluruh warga di desa setempat menjadi petani mandiri sekaligus memiliki kebun nanas, luas lahan seluruhnya berkisar 900-1.000 hektare, dengan jumlah kurang lebih 700 kartu keluarga yang menjadi petani di Desa ini.
Sehingga tak heran, Ketika kita memasuki wilayah tersebut maka tentu saja kita akan menemukan pemandangan tumpukan buah nanas di depan rumah-rumah penduduk.
Dengan adanya agrowisata nanas di Tangkit Baru, maka secara perlahan akan memiliki dampak positif yang dirasakan oleh pemangku daerah dan Masyarakat sekitarnya.
Baso Intang menambahkan utamanya pengembangan Agrowisata ini untuk mencapai tujuan hilirisasi yang memacu peningkatan pendapatan masyarakat, juga meningkatkan nilai tambah produk seperti mengolah nanas menjadi olahan yang berbeda.
“Hilirisasi ini akan terus membuat peningkatan pendapatan seiring dengan bertambahnya permintaan produk yang begitu meningkat telah dirasakan secara langsung oleh petani buah dan para pelaku UMKM,” ujar dia.
Para petani nanas di Jambi mengandalkan hasil panen mereka untuk bertahan hidup. Setiap harinya, mereka memanen sekitar 50 ribu buah nanas, meskipun terkadang jumlahnya bisa berkurang karena pertumbuhan nanas yang tidak merata akibat mutasi.
Hasil panen ini kemudian didistribusikan ke pasar-pasar tradisional seperti Pasar Angso Duo, Pasar Bangko, dan Pasar Muara Bungo. Tidak hanya itu, nanas dari Jambi juga sampai ke kota-kota lain seperti Lampung, Padang, dan Jakarta.
Baso Lintang menjelaskan bahwa petani nanas di Tangkit Baru selama ini menghadapi kesulitan dalam mendistribusikan hasil panen nya akibat kondisi jalan yang buruk, dan kini dengan dibangunnya program IJD semua Masyarakat Tangkit Baru merasakan manfaat besar dan peningkatan pendapatan.
Dengan semakin banyaknya kunjungan para wisatawan dan stabilnya harga hasil panen, Desa Tangkit Baru siap menjadi salah satu contoh sukses pengembangan agrowisata kebun nanas terbesar di Jambi.
Sebagai penghasil nanas terbesar di Jambi, di desa itu dibangunkan tugu nanas berdiri tegak di perimpangan jalan, ini menandakan komditas nanas menjadi unggulan di daerah tersebut. (BSP/CHI)
Baca Juga: IJD 2023 Bikin Harga Nanas Tangkit Baru Muaro Jambi Naik dan Stabil, Petani Senang