JAKARTA, LINTAS — Indonesia kembali adakan pameran kedirgantaraan internasional. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan meninjau persiapan penyelenggaraan Bali International Airshow 2024 (BIAS 2024) di General Aviation Terminal, Bandara Ngurah Rai pada Jumat (23/8/2024).
Luhut memastikan berbagai perusahaan terkemuka telah memastikan partisipasinya di acara ini, seperti Airbus, Bell Helicopters, Boeing, Brahmos, Dassault Aviation, Embraer, Garuda Indonesia, Leonardo, Lion Air, MBDA, PT DI, Textron Aviation, dan Thales.
Dikutip dari keterangan tertulis Bagian Humas Kemenko Marves, sebanyak 6.000 trade visitors dari 35 negara, juga akan meramaikan BIAS 2024 yang akan diselenggarakan pada 18-21 September mendatang. Perwakilan-perwakilan pemerintah dari negara kawasan, serta tak ketinggalan beberapa menteri negara sahabat juga telah mengonfirmasi kehadiran mereka di acara ini.

“Dari data yang saya dapatkan dari International Air Transport Association (IATA) menyebutkan bahwa Indonesia diproyeksikan akan menjadi pasar penerbangan nomor empat terbesar di dunia pada tahun 2037 dengan jumlah 390 juta penumpang. Potensi besar ini harus didorong demi mengembangkan industri penerbangan kita,” kata Luhut.
Penyelenggaraan BIAS 2024 merupakan upaya pemerintah untuk menunjukkan potensi kedirgantaraan dan pertahanan udara Indonesia kepada dunia internasional. Selain itu, gelaran ini juga berpotensi meningkatkan investasi dan menjadi ajang kolaborasi bagi para pelaku industri di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga berencana meluncurkan secara resmi Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional tentang Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (Pengembangan Ekosistem Sustainable Aviation Fuels/SAF). Hal ini akan memastikan nilai tambah ekonomi bagi negara, menjaga ketahanan energi pada sektor transportasi udara, serta berkontribusi pada komitmen dekarbonisasi Indonesia.
Selain itu Pemerintah membangun program khusus untuk mengajak komitmen para stakeholder dunia penerbangan pada isu Environment, Social, Governance (ESG) yang di antaranya ditunjukan melalui aksi konkret kemanusiaan antara BIAS dengan CARE Indonesia di Nusa Tenggara Timur.
“Saya berharap BIAS 2024 bukan hanya momentum untuk menunjukkan potensi kedirgantaraan dan pertahanan udara Indonesia, tetapi juga untuk meningkatkan investasi dan ajang kolaborasi dengan para pelaku industri aviasi nasional. Dengan begitu, industri dirgantara dan pertahanan udara Indonesia akan menjadi salah satu pemimpin pada level regional dan global,” ujar Luhut. (ALF)