Simeulue, Lintas – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh (BPJN Aceh) sedang mengerjakan dua paket pekerjaan jalan di Kepulauan Simeulue demi mempercepat laju ekonomi dan menunjang akses pariwisata.
Fasilitas serta pelayanan terbaik diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penyediaan konektivitas bagi daerah tertinggal, terpencil, terluar (3T) dan perbatasan untuk mendukung sektor ekonomi utama, khususnya jasa, pariwisata, pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan.
Hal ini sesuai Permen PUPR nomor 23 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian PUPR Tahun 2020-2024 dengan manfaat proyek meningkatnya konektivitas dan mobilitas barang dan penumpang untuk menurunkan harga komoditas, melalui indikator pembangunan untuk kondisi mantap jalan nasional 97% pada tahun 2024.
Kementerian PUPR melalui BPJN Aceh melakukan preservasi jalan nasional secara berkelanjutan, dan telah memprogramkan salah satu pulau 3T yaitu Kepulauan Simeulue.
2 Paket Pekerjaan
BPJN Aceh sedang melaksanakan dua paket pekerjaan di Kepulauan Simeulue, yaitu Preservasi Jalan Sinabang-Nasreuhe dan Penggantian Jembatan Luan Ankeo (01.054.049.0)
Adapun beberapa paket yang telah berkontrak pada 2023 merupakan upaya nyata BPJN Aceh meningkatkan dan memperhatikan kepentingan masyarakat yang berada di daerah 3T.
Hal itu, pertama berupa Paket Preservasi Jalan Sinabang-Nasreuhe sepanjang 2 kilometer, yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 7,469 miliar dengan CV Karya Khansa sebagai penyedia jasa.
“Paket Preservasi Jalan Sinabang-Nasreuhe yang sedang dilaksanakan Satuan Kerja Perangkat Daerah Tugas Pembantuan (SKPD-TP) Dinas PUPR Aceh saat ini progresnya sudah 31,70 persen. Sedangkan pekerjaan perkerasan jalan menggunakan campuran aspal beton atau Asphalt Concrete-Wearing Coarse Asbuton (AC- WC Asb) sepanjang 2 km,” kata Kepala BPJN Aceh Dedy Mandarsyah kepada MajalahLintas.
Kedua, untuk paket Penggantian Jembatan Luan Ankeo (01.054.049.0) sepanjang 40 meter, saat ini progresnya sudah 23,26 persen. Sumber anggaran pada paket pengantian jembatan tersebut bersumber dari dana APBN, dengan nilai kontrak sebesar Rp 13,645 miliar dengan CV Rizki Konstruksi sebagai penyedia jasa.
Kabupaten Simeulue mempunyai Jalan Lingkar dengan total panjang 352,36 km, di mana di dalamnya terdapat ruas jalan Sinabang-Nasreuhe.
Jalan ini ditetapkan sebagai jalan nasional dengan panjang 75,795 km. Kondisinya mantap dan terdapat 70 unit jembatan dengan total panjang 1.263,8 meter.
Ruas jalan ini merupakan akses simpul prioritas yang diarahkan untuk menjamin pemanfaatan infrastruktur secara optimal di Kabupaten Simeulue seperti Bandara Lasikin, Pelabuhan Sinabang dan Jalan Lintas dari Pusat Kota Sinabang yang melewati empat Kecamatan.
Menunjang Ekonomi & Pariwisata
Pelaksanaan penyelenggaraan jalan di Kepulauan Simeulue adalah impian besar masyarakat. BPJN Aceh berharap dengan selesainya kegiatan tersebut dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas barang serta penumpang untuk menurunkan harga komoditas.
“Selama ini warga di Simeulue mengandalkan transportasi darat dan laut, terutama dalam pengiriman hasil bumi, seperti hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan,” ucap Dedy Mandarsyah.
Meningkatnya konektivitas di Kepulauan Simeulue akan membuat laju roda perekonomian semakin cepat.
“Seperti yang kita ketahui, Kepulauan Simeulue merupakan salah satu pulau tujuan wisata. Sehingga selesainya pembangunan infrastruktur jalan dapat mendorong pertumbuhan industri pariwisata, kuliner, dan memperlancar akses menuju sejumlah pusat pariwisata di kepulauan tersebut,” tutur Dedy. (EDW)