Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 December 2024
Home Berita 10 Halte Ramah Disabilitas Ada di Tempat Pemberhentian BISKITA

10 Halte Ramah Disabilitas Ada di Tempat Pemberhentian BISKITA

Share

JAKARTA, LINTAS – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menghadirkan 10 halte yang ramah bagi disabilitas dan lima Tempat Pemberhentian Bus (TPB). Hal itu dilakukan sebagai bagian dalam meningkatkan layanan Buy The Service (BTS) di Bodebek.

PLT Kepala BPTJ, Tatan Rustandi, dalam monitoring yang dilakukan di Kota Depok pekan lalu, menyampaikan bahwa dari 10 halte yang dibangun, dua halte berada di Kota Bekasi dan 8 halte berada di Kota Depok. Adapun lima TPB yang disiapkan, 1 berada di Kota Bekasi dan 4 berada di Kota Depok.

“Di Kota Bekasi, dua halte dan 1 TPB berada di Jl. Ahmad Yani. Sementara di Kota Depok, lima halte dan 1 TPB berada di Jl. Tole Iskandar dan satu halte dan tiga TPB berada di Jl. Raya Bogor. Adapun 2 halte lainnya berada di Jl. Margonda,” kata Tatan, dalam keterangannya.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menghadirkan 10 halte yang ramah bagi disabilitas dan lima Tempat Pemberhentian Bus (TPB). Hal itu dilakukan sebagai bagian dalam meningkatkan layanan Buy The Service (BTS) di Bodebek. | Dok/BPTJ.

Ia menambahkan, halte-halte yang dibangun telah dilengkapi dengan fasilitas disabiltas seperti guiding block dan area untuk kursi roda.

“Selain itu juga telah disediakan papan informasi rute, tempat duduk, charging station, kamera CCTV dan kipas angin guna meningkatkan kenyamanan serta keamanan pengguna BISKITA,” ujar Tatan.

Pembangunan halte di Kota Bekasi saat ini telah selesai pengerjaannya. Adapun di Kota Depok, tiga halte sudah dapat dimanfaatkan sementara sisanya akan selesai dalam waktu dekat.

Pembangunan halte dan bus stop ini merupakan bagian dari upaya BPTJ untuk menyediakan fasilitas transportasi yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat.

Menurut Tatan, dengan adanya guiding block dan area kursi roda diharapkan pengguna BISKITA yang memiliki keterbatasan dapat tetap menggunakan layanan angkutan umum massal ini.

Selain itu, untuk memudahkan pencarian informasi rute telah tersedia papan informasi rute sehingga pengguna bisa lebih mudah mengetahui jalur-jalur yang dilalui, sedangkan CCTV diharapkan dapat memberikan keamanan saat menunggu bus.

“Tidak lupa, tentunya tempat duduknya juga harus nyaman dan disediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan halte,” ujar Tatan.

Tatan menambahkan bahwa saat melakukan tinjauan lapangan hari ini, masih ada yang perlu ditingkatkan di antaranya akses.

“Kami akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkot Depok untuk melakukan penyesuaian agar halte ini nyaman digunakan oleh masyarakat,” jelasnya.

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menghadirkan 10 halte yang ramah bagi disabilitas dan lima Tempat Pemberhentian Bus (TPB). Hal itu dilakukan sebagai bagian dalam meningkatkan layanan Buy The Service (BTS) di Bodebek. | Dok/BPTJ.

Tatan berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh masyarakat. “Fasilitas ini mohon untuk dijaga, tidak dicoret-coret dan digunakan untuk kepentingan umum,” kata Tatan.

Selain di Kota Bekasi dan Kota Depok, BPTJ juga telah menyerahkan 36 halte/shelter di Kota Bogor untuk layanan BISKITA Trans Pakuan dengan rincian 24 halte permanen dan 12 halte portable.

Pembangunan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi sistem transportasi di Jabodetabek menuju transportasi umum yang lebih modern dan efisien.

Dengan meningkatnya fasilitas, diharapkan lebih banyak masyarakat akan beralih ke transportasi umum, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, serta membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara di kawasan perkotaan. (CHI)

Baca Juga: Luncurkan BISKITA di Depok, Menhub Dorong Pemda Lanjutkan Program BTS

Oleh:

Share

Leave a Comment

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.