JAKARTA, LINTAS – Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti menegaskan komitmen Kementerian PU dalam mendukung pengarusutamaan jender dan inklusi sosial di sektor infrastruktur. Ia menyebutkan, pembangunan tidak hanya soal fisik, tetapi juga menjamin akses, partisipasi, dan manfaat bagi seluruh warga.
Hal itu disampaikan Diana Kusumastuti saat membuka kegiatan Diseminasi Studi Kasus dan Praktik Baik Program Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur-Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (Gesit-Kiat) 2022–2025 di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Program Gesit-Kiat merupakan hasil kolaborasi Indonesia–Australia. Tujuannya, mendorong infrastruktur yang adil, setara, dan inklusif bagi perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya. Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kelima dan Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional.

Dari rilis pers yang diterima majalahlintas.com, sejumlah program inklusif telah dijalankan Kementerian PUPR, seperti Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Hibah Air Minum. Kedua program ini memastikan keterlibatan perempuan, masyarakat miskin, dan penyandang disabilitas sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan.
Untuk menunjang keberlanjutan program Hibah Air Minum Berbasis Kinerja, telah disusun Petunjuk Teknis Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI) di BUMD Air Minum. Selain itu, telah dibentuk Forum Pelaksana GEDSI Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Fersia). Salah satu implementasi program ini berlangsung di Perumdam Tirta Sembada, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Desain Universal
Diana juga menyoroti pentingnya penerapan desain universal dalam pembangunan gedung. Berdasarkan PP No 16 Tahun 2021, Kementerian PUPR telah menetapkan tujuh prinsip desain universal. Aturan ini dipertegas dalam Permen PUPR No 14 Tahun 2017 dan SE Ditjen Bina Marga No 18/SE/Db/2023 terkait fasilitas pejalan kaki yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Penerapan desain inklusif juga terlihat dalam pembangunan Gedung Olahraga Paralympic Training Center di Karanganyar, Jawa Tengah. Gedung ini dilengkapi asrama yang mendukung kemandirian penyandang disabilitas.
Diana mengapresiasi kontribusi Komisi Nasional Disabilitas dan mitra internasional, terutama KIAT, dalam mendampingi Program Gesit sejak Desember 2022 hingga September 2025. Selama periode itu, program ini berhasil mendorong lahirnya lebih dari 40 kebijakan daerah yang mendukung perlindungan hak penyandang disabilitas.
“Forum ini menjadi momentum pembelajaran bersama. Kita perlu memperkuat penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak disabilitas serta kesetaraan jender dalam pembangunan infrastruktur,” kata Diana. (HRZ)