Bagi yang takut ketinggian, meniti Jembatan Kaca Nguluran di Yogyakarta menjadi tantangan tersendiri. Namun, yang ingin memacu adrenalin, mengunjungi Teras Kaca ini sebuah kenikmatan tersendiri.
Jembatan dikenal sebagai struktur yang menghubungkan 2 wilayah. Atau sarana yang digunakan pejalan kaki dan kendaraan untuk menyeberangi rintangan seperti sungai, jurang, jalan raya, dan rel kereta api. Namun, konsep ini tidak berlaku bagi jembatan kaca yang berada di Nguluran Yogyakarta atau kerap disebut Jembatan Kaca Yogyakarta.
Dari namanya sudah bisa dibayangkan bahwa jembatan ini terbuat dari kaca. Penggunaan kaca pada lantai dimaksudkan agar setiap orang yang melihat ke bawah tebing dapat melihat debur ombak dengan jelas.
Jembatan Kaca Nguluran sudah ada sejak 2018. Namun, berbeda dari jembatan pada umumnya yang berfungsi sebagai sarana penyeberangan, Jembatan Kaca Nguluran Yogyakarta lebih berfungsi sebagai tempat wisata. Jembatan ini digunakan para pengunjung untuk menyaksikan keindahan Pantai Nguluran dan berfoto dengan background pantai lautan lepas dan tebing tinggi.
Konstruksi
Teras Kaca Pantai Nguluran dibangun dengan standar internasional. Kaca pada lantai jembatan memiliki ketebalan 12 milimeter. Dengan ketebalan ini, diyakini bahwa Teras Kaca aman digunakan oleh para pengunjung.
Dikutip dari Kompas.com, Manager Marketing Teras Kaca Pantai Nguluran, Gabilla Nasution, mengatakan bahwa tempat wisata yang pihaknya kelola aman bagi wisatawan. Kaca yang digunakan pada jembatan adalah tempered glass bukan kaca murni sehingga aman untuk dipijak. Selain itu, dilakukan pemeliharaan rutin jembatan secara berkala.
“Kami memasang kaca dengan ketebalan kaca 12 milimeter dengan perawatan selama tiga sampai empat bulan sekali,” ujar Gabilla.
Selain kontruksi yang kokoh dan perawatan berkala, untuk keselamatannya, pengunjung wajib mematuhi peraturan terkait keamanan seperti wajib memakai sandal khusus atau melepas alas kaki dan dilarang membawa koin.
Lokasi
Jembatan Kaca Nguluran terletak di desa Girikarto, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun Jarak antara pusat pemerintahan Gunungkidul, yakni Kecamatan Wonosari, dengan Jembatan Kaca Nguluran berkisar 34 kilometer. Untuk mencapai Jembatan Kaca Nguluran dari Kecamatan Wonosari dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sementara, jika perjalanan dimulai dari Kota Yogyakarta, jarak tempuh diperkirakan lebih lama, yakni sekitar 2 jam.
Akses
Tidak ada transportasi langsung dari kota Yogyakarta ke Pantai Nguluran. Pengunjung yang ingin mendatangi Jembatan Kaca Nguluran harus menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan. Namun, para pengunjung yang tidak memiliki kendaraan pribadi atau tidak ingin menyetir sendiri tidak perlu khawatir, tersedia jasa rental mobil sekaligus sopirnya.
Dikutip dari Klook.com, jasa rental mobil sekaligus driver ini siap mengantarkan wisatawan ke mana pun. Namun untuk itu, pengguna dikenai biaya mulai dari Rp 120.000-an per 12 jam.
Harga Tiket
Sebagai tempat wisata, Jembatan Kaca Nguluran Yogyakarta ini menerapkan retribusi Pantai sebesar Rp 5.000 per orang. Selain itu, kendaraan pribadi juga dikenai parkir. Sepeda motor dikenai tarif Rp 2.000 dan Rp 5.000 untuk mobil. Namun, untuk bisa berfoto di spot-spot foto Teras Kaca Pantai Nguluran, pengunjung harus membeli tiket khusus untuk itu.
Tempat wisata ini beroperasii Senin-Jumat Pukul 09.00–17.00 dan Sabtu-Minggu Pukul 08.00–17.00 WIB.
Penasaran seperti apa keindahan Jembatan Kaca Nguluran Yogyakarta ini? Datang dan buktikan sendiri! (MSH)
Baca Juga: MRT Jakarta Resmikan Transport Hub Dukuh Atas, Hubungkan 6 Moda Transportasi