Home Berita Trotoar yang Baik Seperti Apa Sih? Ini Ciri-cirinya!

Trotoar yang Baik Seperti Apa Sih? Ini Ciri-cirinya!

Share

Pejalan kaki memiliki hak-hak saat menggunakan berbagai fasilitas di sekitar jalan. Salah satu hak tersebut berupa trotoar. Sayangnya, hak tersebut kerap tak terpenuhi karena kurang layaknya trotoar. Lantas, seperti apa sih ciri-ciri trotoar yang baik itu?

Pengertian trotoar

Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, trotoar adalah salah satu fasilitas pendukung penyelenggaraan lalu lintas. Secara khusus, trotoar adalah hak pejalan kaki.

Fungsi trotoar

Trotoar berfungsi memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga pejalan kaki merasa aman dan nyaman saat berada di sekitar jalan. Selain itu, trotoar juga berfungsi memperlancar arus lalu lintas jalan. Kelancaran lalu lintas ini bisa terwujud karena para pejalan kaki berada terpisah dari arus kendaraan bermotor. 

Coba kamu bayangkan kalau para pejalan kaki bercampur dengan pengendara di satu bidang jalan yang sama? Para pejalan kaki atau pemakai jalan lain tentu lebih rentan terhadap kecelakaan. Tak hanya itu, arus lalu lintas di jalan tersebut juga akan melambat. 

Kriteria trotoar yang baik

  • Berada di lokasi strategis

Trotoar dibangun pada sisi luar bahu jalan. Lokasinya diutamakan berada di lokasi strategis, seperti sekitar perkantoran, kantor pemerintahan, sekolah, tempat pemberhentian transportasi umum, mal dan sebagainya.

  • Memiliki dimensi yang tepat

Trotoar memiliki dimensi yang disesuaikan dengan asumsi kepadatan arus lalu lintas. Minimal, trotoar cukup untuk dua orang berpapasan secara leluasa. Tinggi trotoar sebaiknya tak terlalu tinggi, cukup sekitar 10 sampai 15 cm. Permukaan trotoar sebaiknya rata. Tapi, tidak harus rata pada seluruh bidang utamanya. Trotoar sebaiknya memiliki kemiringan melintang 2–4% pada sisi yang berdekatan dengan jalan. Tujuannya supaya tidak terjadi genangan air di trotoar.

  • Memiliki tekstur kasar

Bidang utama trotoar sebaiknya terbuat dari material yang bertekstur kasar. Hal ini agar para pejalan kaki tidak mudah terpeleset saat hujan.

  • Memiliki ruang bebas

Yang juga merupakan ciri-ciri trotoar yang baik adalah memiliki ruang bebas. Artinya, trotoar bebas dari berbagai gangguan, seperti parkir liar, pedagang hingga pengendara motor. Tambah pula, trotoar juga harus terhindar dari penghalang, misalnya pohon yang melintang.

  • Ramah bagi penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak

Ada alasan trotoar sebaiknya dibangun tak terlalu tinggi, yakni memudahkan bagi penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak untuk naik atau turun. Tekstur kasar pada trotoar juga memudahkan penyandang disabilitas yang menggunakan alat bantu tertentu, seperti kursi roda. 

  • Memiliki komponen pendukung yang memadai

Sejumlah fasilitas lain juga diperlukan di trotoar untuk menunjang kenyamanan dan keamanan para pejalan kaki. Fasilitas-fasilitas penunjang itu antara lain lampu penerangan guna meminimalisir tindak kejahatan di malam hari. Kursi juga bisa disediakan di trotoar sebagai tempat istirahat sejenak bagi para pejalan kaki. Lalu, tiang penunjuk arah jalan di trotoar juga memudahkan pejalan kaki dalam menentukan arah. (SA)

Baca juga: 

Kawasan Kumuh Nelayan di Kelayan Barat Banjarmasin Selesai Ditata

Window Time, Apa Itu?

Share

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.

Copyright © 2025, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.