Home Berita Tol Akses Patimban Dikebut, Siap Pangkas Biaya Logistik hingga 40 Persen

Tol Akses Patimban Dikebut, Siap Pangkas Biaya Logistik hingga 40 Persen

Share

JAKARTA, LINTAS – Proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 22,94 kilometer terus dipercepat. Infrastruktur jalan tol ini dirancang untuk menghubungkan kawasan industri Karawang–Subang dengan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, dan menjadi bagian strategis dari jaringan logistik nasional.

Tol Akses Patimban diharapkan mampu memangkas waktu tempuh logistik hingga 40 persen dan secara signifikan menurunkan biaya distribusi barang.

Selama ini, distribusi logistik dari dan menuju kawasan industri di Jawa Barat masih sangat bergantung pada jalur arteri yang kerap macet serta pelabuhan utama di luar wilayah provinsi.

Proyek ini menjadi wujud konkret pelaksanaan visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya, Cita ke-2, yakni mewujudkan kedaulatan pangan, energi, air, ekonomi, dan lingkungan hidup, serta dan Cita ke-4, yaitu membangun infrastruktur untuk memperkuat konektivitas dan pemerataan pembangunan antarwilayah.

“Tol ini bukan sekadar jalan, tapi infrastruktur masa depan yang akan mendorong sistem logistik nasional menjadi lebih efisien dan kompetitif,” kata Punto Kusumaputra, Vice President of Project Marketing & Business Development Direktorat Konsultan Virama Karya, yang merupakan bagian dari PT Agrinas Jaladri Nusantara (Persero).

Pengawas Konstruksi

Virama Karya dipercaya sebagai konsultan pengawas konstruksi proyek ini dengan cakupan tugas meliputi pengawasan teknis, manajemen mutu, serta pengendalian aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Saat ini, proyek berada pada fase pekerjaan utama seperti pemasangan formwork wall abutment, steel sheet pile (SSP), pile slab, hingga penggalian pile cap.

Baca Juga: Progres Jalan Tol Akses Patimban Subang Capai Tahap Konstruksi, Bakal Tersambung ke Cipali

Seluruh kegiatan konstruksi dilakukan dengan menerapkan standar K3 yang ketat dan prinsip pembangunan berkelanjutan. Setiap pekerja diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD), sementara alat berat yang digunakan telah memenuhi standar emisi rendah untuk mendukung pengurangan dampak lingkungan.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hasil transformasi, PT Agrinas Jaladri Nusantara menegaskan komitmennya tidak hanya pada percepatan pembangunan proyek, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kerja. (*/CHI)

Oleh:

Share