Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
25 January 2025
Home Profil Tambos Nainggolan, Sosok di Balik Jembatan Aek Tano Ponggol

Tambos Nainggolan, Sosok di Balik Jembatan Aek Tano Ponggol

Share

Jembatan Aek Tano Ponggol di Pulau Samosir, Danau Toba, adalah sebuah hasil karya anak bangsa di bidang konstruksi yang perlu diapresiasi. Proses pembangunannya membutuhkan pemikiran, tenaga, dan ilmu terapan sehingga jembatan yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Samosir itu pun akhirnya selesai dan bermanfaat bagi masyarakat.

Ke mana setelah Jembatan Tano Ponggol dan akses Sibeabea selesai? Begitu pertanyaan meluncur saat berjalan bareng Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.9 Sumatera Utara Tambos Martahan Nainggolan menyusuri lokasi pekerjaan Waterfront City Pangururan, Danau Toba, Jumat (5/5/2023).

Yang ditanya tertawa lebar. “Ha-ha, … Enggak tahu…. Itu terserah pimpinan. Saya ini siapalah, Bang…,” jawab Tambos kepada Majalahlintas.com.

Tambos adalah sosok di balik pembangunan Jembatan “Dalihan Na Tolu” Aek Tano Ponggol, jembatan ikonik, yang viral dan menarik perhatian masyarakat, terutama warga di Pulau Samosir. Tampil tenang dan sederhana di setiap kesempatan menjadi ciri khas alumni SMP Negeri 2 Tarutung (1997) ini.  

Tampil tenang itu pula, bisa jadi, ia mendapatkan kepercayaan menjadi PPK di bawah Satuan Kerja pimpinan T. Rahmatsyah Putra, ST. Membangun Jembatan Aek Tano Ponggol pun dilakoninya. Di waktu sama, Tambos juga dipercaya membangun akses Sibeabea.

Kedua pekerjaan tersebut sudah rampung. Jembatan Aek Tano Ponggol yang juga sering disebut Jembatan Dalihan Na Tolu menyisakan pekerjaan pengindahan atau beautification. Saat tulisan ini ditayangkan, pekerjaan pengindahan sedang berlangsung.

Tambos M. Nainggolan (kanan) berbincang dengan konsultan Sutan Gen Manalu dan Manajer Proyek Wijaya Karya, 11 November 2022, di atas Jembatan Aek Tano Ponggol. | Majalah Lintas/HRZ

Diapresiasi Masyarakat

Adapun Jalan Sibeabea sudah selesai dan kini bisa dinikmati oleh siapa pun yang berkunjung di bukit dengan Patung Kristus Penyelamat itu. Di destinasi wisata itu, pekerjaan menyisakan patung Yesus yang masih dalam tahap penyelesaian. Namun, pekerjaan tersisa itu menjadi tanggung jawab pihak lain. Tambos pun semringah. Hasil kerjanya diapresiasi masyarakat.

“Saya bersyukur, dengan kerja sama semua pihak dan arahan dari Bapak Kepala Balai dan Bapak Kasatker, semua pekerjaan yang dipercayakan kepada kami bisa terlaksana,” kata Tambos yang lahir di Balige, 41 tahun lalu dengan senyum.

Ia juga tidak memungkiri bahwa penyedia jasa, yakni PT Wijaya Karya, telah bekerja sama dengan penuh dedikasi tinggi. “Termasuk para pengawas yang tak pernah henti saling berkoordinasi sehingga pembangunan Jembatan Aek Tano Ponggol bisa selesai dengan baik,” kata alumni SMA Negeri 1 Tarutung tahun 2000 itu.

Berfoto di Jembatan Aek Tano Ponggol | Dok. Pribadi

Kepercayaan pimpinan kepada putra dari pasangan Ir. Bloner Nainggolan dan Ratna Manurung tersebut dalam menyelesaikan dua proyek ini adalah sebuah pencapaian yang membanggakan selama karier Tambos.

Lulusan Politeknik Medan (2004) dan alumni S-1 Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara (2008) ini mengaku bimbingan ayah dan ibunya sebagai pensiunan PNS telah membentuknya sebagai pemuda yang disiplin dan bekerja keras.

Baca Juga: Jalan Akses Wisata Rohani Menuju Bukit Sibea-bea, Tingkatkan Pariwisata Danau Toba

Sejak kecil, anak pertama dari dua bersaudara ini, sudah ditempa oleh orangtuanya untuk menjadi anak yang mandiri, bertanggung jawab,  disiplin, dan selalu bersyukur.

“Nilai-nilai itulah yang membuat saya untuk tidak pernah main-main dalam mengerjakan sesuatu, termasuk dalam menempuh pendidikan,” kata Tambos.

Bagi kedua orangtua dari lulusan magister Teknik Sipil dengan jurusan Struktur Jembatan ITB ini, pendidikan adalah sebagai bekal untuk bisa bertahan hidup.

“Saya masih ingat, soal pendidikan ini, ibulah yang selalu mengingatkan saya untuk selalu belajar setinggi mungkin. Saya setiap hari didoakan oleh ibu agar anaknya ini bisa sukses,” kata penata dengan golongan III C pada 1 Oktober 2019 ini.

Perjalanan Karier

Setelah menyelesaikan kuliah pada 2008, ia bekerja pada  1 Februari 2009. “Waktu itu statusnya masih honor. Tahun 2010 lulus tes PNS di Kementerian PUPR. Baru diangkat menjadi CPNS pada 1 Desember 2010,” kata ayah dari empat putri cantik, yaitu Gloria Anabella (10), Gusselyn Rahel (8), Sere Nauli (5), dan Sheryl Hasian (3).

Pada 2011-2013, ia pernah menjadi Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan dan Program. Kemudian, pada 2014-2016 ia dipercaya menjadi Pelaksana Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Pertama.

“Puji Tuhan, pada 2016-2018, saya menjalani tugas belajar. Selama dua tahun saya belajar di Institut Teknologi Bandung,” ujar Tambos.

Setelah selesai belajar dan lulus S-2, pada 2019 suami dari dr. Imelda Sibarani, diangkat menjadi Pelaksana Teknik Jalan dan Jembatan Ahli Muda.

“Baru, setelah itu, pada 2020 saya dipercaya menjadi PPK 2.9 Provinsi Sumatera Utara. Dan dilanjutkan lagi di tempat yang sama dari 2021 hingga sekarang,” kata Tambos.

Melakukan yang Terbaik

Dalam melaksanakan setiap pekerjaan, Tambos mengaku melakukannya dengan serius dan sepenuh hati. “Melakukan yang terbaik saat ini dengan segala kemampuan dan potensi yang dimiliki,” kata Tambos. 

Prinsip-prinsip inilah yang dipegang oleh Tambos, baik dalam menjalankan tugas maupun dalam membina keluarga. Namun, ia juga sadar betul bahwa ada kekuatan ilahi yang senantiasa menguatkannya hingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

“Ada kekuatan yang menjadi andalan setiap hari, yakni doa. Ora et labora. Bekerja dan berdoa,” ujarnya.

Sebagai orang PUPR, Tambos tidak punya waktu libur yang pasti. Tanggal merah pun bisa saja berada di lapangan. Selama 7 hari dalam seminggu, 24 jam dalam sehari, ia tetap siaga. Meskipun begitu, ia tetap ada waktu buat keluarga.

Saat di rumah, waktu bercengkerama dengan istri dan anak-anak digunakan maksimal. Saling pengertian dan komunikasi yang baik menjadi kunci utama sehingga tercipta keharmonisan dan kerukunan. “Semua karena ada kasih,” katanya.

Bagi Tambos, bekerja di Kementerian PUPR adalah jalan hidupnya. Karena itu, tak ada alasan bagi dirinya untuk bekerja setengah-setengah. “Kepercayaan dari pimpinan yang dipercayakan kepada saya, apa pun itu, harus saya dilaksanakan dengan penuh dedikasi,” ujarnya.

Selamat berkarya dan memberikan yang terbaik buat negeri, Bang Tambos! (HRZ)

Baca Juga: Tempat Wisata Sibeabea Makin Ramai Dikunjungi Masyarakat

Oleh:

Share

Leave a Comment

ARTIKEL TERKAIT

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.