Manusia tak pernah berhenti berkreasi, selalu berusaha untuk menerobos batasan, bahkan yang hampir mustahil. Salah satunya dapat dilihat melalui konstruksi terowongan bawah laut. Terowongan bawah laut adalah struktur yang dibangun di bawah laut dengan tujuan untuk menghubungkan dua titik yang terpisah oleh lautan.
Negara-negara yang memiliki terowongan bawah laut hampir bisa dipastikan adalah negara yang sangat maju dalam teknologi dan juga kaya. Pasalnya, pembangunan terowongan laut menggunakan teknologi terbaru dan berbiaya sangat mahal.
Negara Jepang terkenal dengan kecanggihan teknologinya. Karena itu, tidak heran jika Jepang tercatat sebagai negara pemegang rekor terowongan bawah laut terpanjang di dunia, yakni terowongan Seikan.
Terowongan Seikan
Perencanaan pembangunan terowongan Seikan berlangsung selama 1 tahun, yakni tahun 1939-40. Namun, pembangunannya baru dimulai pada bulan September 1971 dan selesai pada tahun 1988. Proyek terowongan ini dikembangkan oleh Badan Konstruksi, Transportasi, dan Teknologi Kereta Api Jepang dan dioperasikan oleh JR Hokkaido, dikutip dari Railway-techology.com. Sementara, biaya pembangunannya diperkirakaan mencapai ¥1,1 triliun atau $7 miliar, dikutip dari Iflscience.com.
Terowongan Seikan memiliki panjang sekitar 3.346 mil atau 53,85 kilometer. Dari panjang tersebut, 23,3 km berada di bawah dasar laut, di kedalaman 100 meter di bawah dasar laut dan 240 meter di bawah permukaan laut.
Terowongan ini dibangun di bawah Selat Tsugaru untuk menghubungkan pulau Honshu dan pulau Hokkaido yang berada di Utara Jepang. Juga, menghubungkan kota Aomori di sisi Honshu dan Hakodate di sisi Hokkaido. Tujuannya adalah menyediakan rute transportasi yang andal dan efisien bagi penumpang dan barang, yang sebelumnya dilayani oleh kapal feri.
Terowongan Seikan dilengkapi dengan rel kereta api yang digunakan sebagai jalur transportasi antar pulau. Inilah yang memungkinkan Honshu dan Hokkaido dapat ditempuh dalam waktu 20 menit, dikutip dari Historytimelines.co.
Seikan, Simbol Warisan Teknologi dan Budaya Jepang
Terowongan Seikan diakui sebagai prestasi teknik yang luar biasa dan salah satu konstruksi paling menakjubkan di dunia hingga saat ini. Sejak pembukaannya pada 13 Maret 1988, terowongan Seikan menjadi transportasi utama karena mampu beroperasi dengan baik, meski diterjang angin kencang atau salju lebat.
Konstruksinya melibatkan penggalian berbagai formasi geologi, termasuk granit dan batuan sedimen, yang menimbulkan tantangan besar. Kombinasi metode pengeboran, peledakan, dan penggalian digunakan untuk membuat jalur bawah tanah yang luas ini. Proses konstruksi tidak mudah, diwarnai dengan kecelakaan dan tragedi, yang menyebabkan hilangnya nyawa beberapa pekerja, dikutip dari Historytimelines.co.
Penggalian terowongan Seikan dikerjakan oleh 3.000 pekerja sekaligus. Total jumlah pekerja yang terlibat selama pembangunannya diperkirakan lebih dari 14 juta orang. Selama pengerjaannya, proyek ini menelan 34 korban nyawa akibat keruntuhan, banjir, dan kecelakaan lainnya, dikutip dari Britannica.co.
Terowongan Seikan dinilai sebagai salah satu prestasi paling hebat di dunia teknik, di abad ke-20. Pengakuan atas hal ini dikukuhkan dengan terpilihnya terowongan Seikan menjadi salah satu dari 20 simbol yang mewakili warisan teknologi dan budaya Jepang. Penobatan itu diberikan oleh Komite Nasional Dewan Internasional untuk Monumen dan Situs Jepang (ICOMOS), yang juga merupakan panel penasehat UNESCO, pada Desember 2017, dikutip dari Kompas.com.
Terowongan Seikan sempat menjadi jalur kereta bawah tanah terpanjang di dunia selama puluhan tahun. Rekor itu kemudian diungguli Swiss, pada tahun 2016, ketika membangun Gotthard Base Tunnel. Meski begitu, Terowongan Seikan masih memegang rekor sebagai terowongan bawah laut terpanjang di dunia hingga hari ini.
Saat ini, terowongan Seikan dilewati oleh sekitar 50 kereta setiap harinya, baik kereta angkutan barang maupun kereta penumpang, termasuk kereta super cepat Jepang, kereta peluru Shinkansen. Keberadaannya sangat membantu logistik Jepang.
“Logistik Jepang telah meningkat secara signifikan berkat terowongan Seikan. Kami akan berupaya agar kereta barang terus memainkan peran (logistik) yang signifikan,” kata Shuji Tamura, Presiden Japan Freight Railway Co kepada Japan Times.
Selain berperan penting dalam menghubungkan dua pulau besar di Jepang, yakni Honshu dan Hokkaido, terowongan Seikan telah menjadi simbol ikonik dari teknik dan ketekunan. Terowongan ini menjadi bukti tekad untuk mengatasi tantangan geografis dan logistik. Sejak dibuka hingga saat ini, jalur ini tetap menjadi bagian penting dari jaringan transportasi Jepang, yang memfasilitasi kelancaran pergerakan orang dan barang di seluruh negeri Jepang. (MSH)
Baca Juga: Waspada Macet, Ada Perbaikan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Hingga 28 Juli