Home Berita Sebagai “Wajah” Menuju IKN Nusantara, Jalan Tol Balsam Perlu Perbanyak Penghijauan

Sebagai “Wajah” Menuju IKN Nusantara, Jalan Tol Balsam Perlu Perbanyak Penghijauan

Share

BALIKPAPAN, LINTAS – Berdasarkan hasil penilaian tim penilai jalan tol Kementerian PUPR, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) di Provinsi Kalimantan Timur direkomendasikan memperbanyak penanaman pohon untuk penghijauan.

Lewat siaran pers Jumat (22/9/2023), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan kualitas layanan jalan tol akan berdampak terhadap kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan tol.

“Kami meyakini, dengan lingkungan jalan tol yang lebih baik, akan berkontribusi terhadap kenyamanan dan keselamatan dalam mengemudi di jalan tol. Tidak hanya jalannya, tetapi juga rest area-nya,” kata Menteri Basuki. 

Kondisi salah satu saluran drainase di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang perlu dibenahi dan ditanami pepohonan. | Dok. KemenPUPR

Dijelaskan, Kementerian PUPR melakukan penilaian terhadap kualitas layanan jalan tol dan rest area  pada Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) di Provinsi Kalimantan Timur, Kamis-Jumat (21-22/9/2023).

Penilaian jalan tol berkelanjutan dilaksanakan setiap tahun oleh Kementerian PUPR dalam rangka mendorong transformasi, inovasi, dan modernisasi jalan tol, salah satunya Tol Balikpapan-Samarinda yang menjadi bagian dari jaringan jalan bebas hambatan menuju kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Juga: Jalan Tol dari Balikpapan Persingkat Waktu Tempuh Menuju KIPP IKN

Menghalau Silau

Anggota Tim Penilai Johny P Kusumo mengatakan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda diibaratkan wajah infrastruktur jalan IKN Nusantara yang yang mengusung konsep Smart Forest City. Untuk itu, Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan menekankan perlu peningkatan pada aspek penghijauan di sepanjang ruas jalan tol ataupun rest area.

Menurut Johny, selain sebagai estetika, penghijauan penting juga untuk menghalau silau di malam hari dan yang terpenting mampu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan.

”Saat ini begitu kita turun dari Bandara menuju IKN Nusantara melewati Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, jadi bisa dikatakan tol ini wajah Ibu Kota Nusantara. Dengan konsep yang diusung IKN, kami tekankan kerapian, kebersihan, beuatifikasi, penghijauan, lereng-lereng tol yang kering diurus juga, termasuk pohon-pohon di rest area,” kata Johny P. Kusumo.

Anggota tim penilai Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) | Dok. KemenPUPR

Ruas tol dan rest area merupakan sebuah kesatuan pelayanan yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan tol. Ada tiga aspek penilaian jalan tol berkelanjutan, yaitu fungsi utama jalan tol, fungsi pendukung di rest area, serta fungsi pelengkap di rest area.

Terus Ditanami

Direktur Teknik dan Operasi PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda Nanang Siswanto mengatakan, sejak beroperasi 2019, pihaknya selalu berupaya untuk mewujudkan aspek kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal jalan tol.

“Untuk mendukung program penghijauan dalam rangka menciptakan green toll road, telah dilakukan juga penanaman khususnya pada lereng-lereng jalan tol yang tandus, tetapi memang kondisi kemarin musim kemarau dan tanahnya mengandung baru bara, jadi ada beberapa titik yang kering,” kata Nanang.

Gerbang Tol Manggar di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur. | Dok. KemenPUPR

Tol Balikpapan-Samarinda telah dilengkapi 48 unit CCTV pemantau 24 jam untuk memantau pergerakan kendaraan dan 7 unit Variable Message Sign (VMS). Selain itu tersedia juga kendaraan operasional berupa 6 kendaraan Layanan Jalan Tol (LJT), 4 ambulans, 2 mobil rescue, 8 mobil derek, 1 unit water tank, 3 mobil teknisi, 5 mobil PJR, dan 3 unit mobil security.

Dengan panjang 97,27 km, jalan tol ini memiliki 5 seksi, yakni Seksi 1 dan 5 ruas Balikpapan-Samboja memiliki panjang 32,40 km dan telah beroperasi pada 2021. Kemudian Seksi 2,3, dan 4 ruas Samboja – Samarinda sepanjang 64,87 Km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Jasa Marga Balikpapan-Samarinda yang sudah beroperasi sejak Desember 2019.

Selain sebagai penghubung jalan tol menuju kawasan IKN Nusantara, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda menjadi tulang punggung yang menciptakan kawasan perekonomian baru di Kalimantan Timur dengan memangkas biaya logistik barang dan jasa dan waktu tempuh antara Balikpapan-Samarinda dari semula sekitar 3-4 jam, menjadi hanya sekitar 1,5-2 jam. Tercatat rata-rata harian lalu lintas kendaraan yang lewat saat ini mencapai sekitar 9.000-11.000 kendaraan per hari. (*/HRZ)

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol di IKN Harus Berkualitas dan Peduli Lingkungan

Oleh:

Share

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.