Setiap lima tahun sekali, perairan Amsterdam berubah menjadi lautan nostalgia dan kemegahan dengan hadirnya Sail Amsterdam, salah satu festival maritim terbesar di dunia. Acara ini pertama kali digelar pada tahun 1975 untuk merayakan ulang tahun ke-700 Kota Amsterdam, dan sejak saat itu menjadi perhelatan reguler setiap lima tahun sekali. Pusat perhatian Sail Amsterdam adalah parade kapal layar raksasa bertiang tinggi atau Tall Ships, yang berlayar memasuki kota melalui IJhaven, menarik jutaan penonton dari seluruh dunia.
Selain Tall Ships, Sail Amsterdam juga menampilkan ribuan kapal lainnya, termasuk kapal angkatan laut, kapal pesiar klasik, dan perahu tradisional dari berbagai negara. Lebih dari 600 kapal berpartisipasi, menciptakan pemandangan spektakuler yang menyatukan sejarah dan teknologi modern.
Para pengunjung dapat menaiki kapal, mengikuti tur edukatif, atau sekadar menikmati pemandangan dari dermaga. Setiap kapal memiliki cerita unik, menjadikan acara ini sebagai panggung terapung bagi warisan maritim dunia. (Sumber: Holland.com – “Sail Amsterdam” by Netherlands Board of Tourism and Conventions)
Dampak Ekonomi dan Pariwisata yang Signifikan
Sail Amsterdam tidak hanya menjadi atraksi budaya, tetapi juga mendorong perekonomian lokal. Pada edisi terakhir tahun 2015, lebih dari 2,3 juta orang mengunjungi acara ini dalam lima hari, menghasilkan dampak ekonomi sekitar €150 juta.
Hotel-hotel penuh, restoran dan kafe dipadati, serta bisnis lokal menikmati lonjakan omzet yang luar biasa. Dengan popularitas internasionalnya, Sail Amsterdam memperkuat posisi Amsterdam sebagai destinasi wisata utama Eropa. (Sumber: NRC Handelsblad – “Sail Amsterdam levert miljoenen op voor stad”)
Sail Amsterdam bukan hanya perayaan sejarah, tetapi juga ajang interaksi antargenerasi. Kegiatan edukatif seperti workshop pelayaran, demonstrasi penyelamatan laut, dan pertunjukan budaya mengajak anak-anak dan remaja memahami pentingnya laut dalam kehidupan manusia. Banyak keluarga menjadikan Sail sebagai tradisi turun-temurun, datang setiap lima tahun untuk menyaksikan parade dan konser di sepanjang dermaga.
Baca Juga: Kansai Airport Jepang: Keajaiban Teknik Sipil Menghadapi Tantangan Alam
Menjelang penyelenggaraan berikutnya, Sail Amsterdam menekankan pentingnya keberlanjutan. Penyelenggara berkomitmen mengurangi jejak karbon dengan penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah plastik, dan kolaborasi dengan komunitas lokal. Tema inklusivitas juga menjadi perhatian, dengan aksesibilitas yang lebih baik untuk pengunjung dengan disabilitas dan program yang merangkul keragaman budaya. (Sumber: Gemeente Amsterdam – “Duurzaamheidsplan Sail Amsterdam 2025”). (MAS)
