Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
11 December 2024
Home Berita Rusun Samesta Mahata Margonda, Salah Satu Upaya Pemerintah Penuhi Kebutuhan Hunian Milenial

Rusun Samesta Mahata Margonda, Salah Satu Upaya Pemerintah Penuhi Kebutuhan Hunian Milenial

Share

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di bidang hunian. Salah satunya dengan meluncurkan pembangunan Rumah Susun (Rusun) Samesta Mahata Margonda.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah menjelaskan rusun itu akan dibangun dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

“Yakni kawasan yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum,” ucap Fatah dalam keterangannya dikutip Rabu (6/4/2022).

Ia mengungkapkan, pemerintah terus mendorong pembangunan hunian vertikal agar generasi milenial bisa memiliki hunian pertama yang sehat, berkualitas, nyaman dengan harga yang terjangkau melalui bermacam-macam fasilitas pembiayaan yang disiapkan pemerintah.

Nantinya Rusun Samesta Mahata Margonda akan berisi 940 unit dan terintegrasi dengan Stasiun Pondok Cina yang dilintasi KRL jurusan Bogor-Jakarta.

“Lokasinya yang berada di wilayah satelit Jakarta membuat harganya lebih terjangkau bagi kalangan milenial,” paparnya.

Adapun Rusun Samesta Mahata Margonda merupakan proyek kerja sama antara Kementerian PUPR dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Target market-nya adalah anak muda yang diperkirakan akan mengisi 60 persen populasi masyarakat Indonesia.

Fatah meyakini, rusun ini akan banyak diminati kaum milenial karena konsep TOD menuntut sinergi antara pola dengan struktur ruang wilayah.

“Seperti perumahan, fasilitas komersial, ruang rekreasi dengan sarana transportasi umum yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki,” jelas dia.

Guna mendorong hunian layak masyarakat hingga mencapai presentase 70 persen, Kementerian PUPR juga mempunyai tiga skema pembiayaan perumahan.

Pertama, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp 23 triliun untuk 200.000 unit rumah.

Kedua, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) senilai Rp 888,46 miliar untuk 22.586 unit rumah.

Ketiga, pembiayaan rumah melalui BP Tapera senilai Rp 9,81 triliun untuk 109.000 unit rumah.

Terakhir, Fatah menyatakan mendorong skema pembiayaan baru untuk pembelian rusun.

“Seperti skema KPR, Sewa Beli atau Rent-To-Own bagi masyarakat berpenghasilan rendah, serta skema KPR milenial yang terjangkau bagi milenial dengan penghasilan antara Rp 8 juta sampai Rp 12 juta,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Pemerintah Siapkan Pembangunan Rusun di IKN

Oleh:

Share

Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.