Jayapura, Lintas – Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1 Jayapura saat ini sedang menangani tiga jalan lintas di Papua, yaitu lintas utara, yang menghubungkan ke arah Nabire, Lintas Perbatasan, dan Lintas Tengah, yang menghubungkan Ruas Jalan Trans Papua Jayapura-Wamena. Demikian yang disampaikan oleh Asniati, ST, MT, Kepala Satker PJN 1 Jayapura, dalam wawancaranya dengan Lintas di Jayapura.
Prioritas kegiatan pada ruas jalan trans Papua saat ini ada di Lintas Tengah. Pada Lintas Tengah ini, terdapat 7 paket penanganan Multi Years Contract (MYC), dimana dari Jayapura hingga ke Wamena kondisinya sudah teraspal kurang lebih sepanjang 320 km. Target penyelesaian Lintas Tengah ini adalah pada tahun 2022.
Selain itu, Asni menambahkan, yang terkait konektivitas Ruas Jalan Trans Papua, terdapat 4 paket pembangunan jalan yang didanai SBSN, 2 paket pekerjaan jembatan yang juga dari dana SBSN, serta 1 paket untuk penanganan jembatan longsoran yang didanai APBN. Prioritas lain adalah pembangunan Lintas Perbatasan untuk menghubungkan dari arah Jayapura ke arah Oksibil.
Berita terkait : Dukungan BPJN Jayapura Bagi Jalan Akses Perbatasan Papua
Hingga akhir tahun ini, pembangunan baru sampai di distrik Towe Hitam Batas Kabupaten Keerom dengan Kabupaten Pengunungan Bintang, sementara kelanjutannya masih dalam pengusulan program tahun 2022.
PPK 1.1
Zakaria Mujahid, ST, selaku PPK 1.1 PJN 1 Papua Jayapura, memaparkan bahwa di wilayahnya, ruas yang menjadi prioritas penganggaran adalah Ruas Bts. Abepura – Arso – Waris – Yetti.
Dimana pada ruas Abepura – Bts. Kota Jayapura/Kab. Keerom. tahun 2020 lalu dilakukan penanganan jalan dengan penurunan grade sepanjang 500 m di nafri.
Hal ini mengakibatkan adanya kemiringan lereng yang digali, sehingga dapat membahayakan pengguna jalan. Maka, pada TA 2021 diprioritaskan untuk penanganan pengamanan lereng dengan Shotcrete.
Selain itu pada tahun ini di ruas Arso – Waris yang merupakan daerah patahan dilakukan penanganan longsor pada dua titik yaitu di KM 70+000 dan KM 108+000.
PPK 1.2
Jonatan M. Slagian, ST, selaku PPK 1.2 PJN 1 Papua Jayapura, memaparkan bahwa pada TA 2021, ruas yang menjadi prioritas di wilayahnya adalah Ruas Jalan Hamadi – Holtekamp – Skouw/Bts. PNG.
Pihaknya akan menuntaskan Jalan Akses Jembatan Holtekamp dengan panjang penanganan 7,55 km. Selain itu, Ia juga merencanakan untuk mengerjakan pelebaran jalan menuju standar di ruas jalan tersebut dengan penanganan sepanjang 5 km.
PPK 1.3
Delhayuni Sihombing, ST, selaku PPK 1.3 PJN 1 Papua Jayapura, memaparkan ruas yang menjadi prioritas pada TA 2021 adalah Jl. Koti (Jayapura), Jl. Argapura (Jayapura), Jl. Tasangkapura (Jayapura), Jl. Raya Abepura (Abepura), Abepura – Bts. Kota Jayapura I Kab. Jayapura, Bts. Kota Jayapura – Sentani, Sentani – Bongkrang – Warumbaim dan Warumbaim – Nimbotong.
Untuk ruas Jl. Koti sampai dengan Bts. Kota Jayapura – Sentani, merupakan ruas utama untuk mendukung pelaksanaan PON XX dan Peparnas.
Ruas jalan Sentani-Bongkrang-Warumbaim sepanjang 54,7 km masih memiliki lebar rata-rata 4,5 m s/d 5,5 m sehingga perlu dilakukan perbaikan pelebaran jalan sesuai standar nasional.
Sedangkan ruas Warumbaim – Nimbotong diprioritaskan untuk penanganan pengamanan tebing (longsoran), karena di ruas Nimbotong – Nimbokrang sepanjang 112,80 km telah terjadi 17 titik longsor.
Jika dihitung dengan banyaknya patahan yang terjadi, maka yang harus ditangani adalah sebanyak 22 titik.
PPK 1.4
Vincensius Tua Sihotang ,ST, selaku PPK 1.4 PJN 1 Papua, menjelaskan bahwa yang menjadi prioritas di wilayahnya adalah tetap membuka jalan perbatasan, dimana jalan hutan masih sepanjang 157 km.
Pada tahun 2020-2021, ada 1 paket MYC pembangunan jalan sepanjang 13 km.
Menurutnya, dengan adanya pembangunan ini, hingga sekarang sudah terhubung ke distrik paling jauh di Kabupaten Keerom, yaitu Distrik Towe Hitam.
Penanganan PPK 1.4 mulai dari Yetti menuju Oksibil dengan panjang ruas jalan nasional sepanjang 57,45 km dengan kondisi permukaan sudah aspal dan selebihnya jalan non nasional.
Vincent juga mengungkapkan bahwa diantara seluruh jalan perbatasan yang non-nasional, masih ada jalan tanah sekitar 30 km dari jalan yang sudah terbuka, yaitu sepanjang 67 km, dengan kondisi geometris-nya belum standar, hingga perlu dilakukan perbaikan alignment vertikal maupun horizontal.
PPK 1.5
Tommy Repeli Rumehere, ST , selaku PPK 1.5 PJN 1 Papua, memaparkan pekerjaan yang saat ini menjadi prioritas di wilayahnya adalah ruas Yetti – Senggi – Mamberamo I sepanjang 22 km, Yetti – Senggi – Mamberamo II sepanjang 18 km, pembangunan jalan Mamberamo – Elelim I sepanjang 17,569 km, dan pembangunan jalan Mamberamo – Elelim II sepanjang 24 km.
Selain itu, Tomi juga tengah menangani penggantian jembatan, yaitu jembatan Yetti – Senggi – Mamberamo sepanjang 240 m dan jembatan Mamberamo – Elelim sepanjang 235 m, dan semuanya merupakan paket MYC.
Pekerjaan ini diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2022, dan kondisi jalan belum ada pemeliharaannya dikarenakan ruas jalan tersebut belum dilalui dikarenakan belum selesainya Jembatan yang dikerjakan.
PPK 1.6
Arnold MIKA ST, selaku PPK 1.6 PJN 1 Papua Jayapura, mengatakan bahwa pada tahun 2021 ini terdapat pekerjaan preservasi jalan, yaitu di ruas Nimbotong – Bonggo – Betaf – Sarmi – Arbais. Kegiatan ini terdiri dari pekerjaan konstruksi, rehabilitasi jalan longsoran dengan panjang sekitar 230 m.
Ada pula pemeliharaan berkala jembatan, sepanjang 132,5 m; pemeliharaan rutin kondisi jalan yang terbagi dalam 3 ruas, yaitu 2 ruas Nimbotong – Bonggo sepanjang 34,9 km, serta ruas Bonggo – Betaf – Sarmi sepanjang 23,6 km.
Arnold juga tengah melakukan pemeliharaan rutin kondisi jalan holding sepanjang 174,36 km, serta paket penggantian jembatan pada ruas Nimbotong – Bongko – Betaf – Sarmi yang dilakukan secara MYC dengan cakupan 12 jembatan sepanjang total 213,5 meter. (FDH/LA)