Sumber informasi tepercaya seputar infrastruktur,
transportasi, dan berita aktual lainnya.
13 January 2025
Home Fitur “Rest Area” Sepi, Mereka Tetap Bertahan…

“Rest Area” Sepi, Mereka Tetap Bertahan…

Share

Dampak kenaikan tarif Jalan Tol Trans-Sumatera di ruas Bakauheni-Terbanggi tidak hanya dirasakan oleh para pengemudi truk-truk besar yang terpaksa beralih ke jalan nasional, baik di jalur lintas timur maupun di lintas tengah. Ada para penyewa tempat berjualan di rest area yang antara bertahan atau harus menggulung tikar.

Oleh Harazaki

Erlina (40), penyewa tempat jualan makanan Padang di rest area Km 20, di Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi, mengaku sangat berat untuk menutupi biaya sewa sebesar Rp 12 juta per 6 bulan. Ibu tiga anak ini mengaku sudah berjualan sejak tahun 2000 di rest area itu.

“Sepi sekali. Biaya sewa sebesar Rp 12 juta per enam bulan sering harus menunggak karena sepinya pengguna jalan tol yang mampir. Namun, bagaimana lagi, saya tidak ada pekerjaan lain kalau harus menutup warung makan ini,” kata warga Desa Belambangan, Lampung, ini.

Erlina tidak memungkiri bahwa setiap hari ada saja yang mampir. Namun, ia juga harus “bersaing” dengan dua penjual makanan lain yang masih bertahan di rest area tersebut. Tak jarang, Erlina saat belanja bahan makanan ia harus mengutang terlebih dahulu.

“Saat ini dibuka, penyewa banyak. Namun, pada enam bulan pertama banyak yang memutuskan berhenti berjualan. Lihat saja, ruangan di lantai dua sama sekali tak ada penyewa. Rest area ini ramainya terasa hanya pas libur nasional, terutama saat libur Lebaran,” ujarnya.

Hal yang sama juga dialami oleh Lisnawati (43), penyewa rest area di Km 40 di jalur tol yang sama. Gerai Lisnawati berada agak masuk ke dalam lorong rest area yang masih belum ditempati. Berada di depan pintu toilet umum, Lisnawati dan satu penjual lain mengharapkan orang-orang yang selesai dari toilet berhenti dan mampir di gerai sewaannya.

“Tempat saya, karena di belakang sekali, jarang didatangi orang. Di bagian depan itu ditempati orang-orang asli sini. Karena saya dari Mesuji, Jaya Bakti, Simpang Pematang, jadi dapatnya di bagian dalam,” ujar Lisnawati.

Sama dengan Erlina, Lisnawati tak punya pilihan pekerjaan lain bila harus berhenti untuk berjualan makanan dan minuman.

“Untuk membayar listrik, karena itu di luar sewa, saya sudah tiga bulan belum membayar. Sebulan Rp 350.000. Saya dari mana bayarnya, karena sepi, saya terus terang sering harus mengutang dulu untuk membeli bahan jualan. Nombok saya Pak,” kata Lisnawati kepada Lintas yang mampir di warungnya setelah selesai dari toilet, Senin (18/3/2024).

Lisnawati bersama suaminya bergantian untuk jualan. Pasangan orangtua dari dua anak kembar itu membuka warung 24 jam nonstop.

“Saya sedang berusaha untuk mengumpulkan uang untuk Lebaran agar kedua anak saya bisa senang. Mereka bisa dibelikan pakaian baru itu sudah cukup. Hanya itu harapan dan doa saya,” kata Lisnawati.

Ramai Saat Musim Mudik

Saat libur Idul Fitri, pada musim mudik, tempat istirahat tempat Erlina dan Risnawati berjualan baru mulai ramai.

Erlina mengaku, pada Lebaran 2023 ia sampai kewalahan melayani tamunya. “Saya harus memperkerjakan keluarga sampai 5 orang dengan upah Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per hari untuk ikut membantu,” kata pemilik Warung Kantin Bunda II Asli Makanan Padang Cabang Pelabuhan Bakauheni tersebut.

Untuk bisa menutupi uang sewa dan bisa sedikit punya uang untuk berlebaran, kata Erlina, harapannya ditumpukan pada masa mudik Lebaran 2024 ini. Semoga kondisinya bisa lebih baik. Begitu harapan Erlina dan Lisnawati.

Rest Area sudah menjadi fasilitas umum yang sangat diperlukan oleh pengguna jalan tol. Karena itu, pengelola jalan tol ataupun pihak swasta pemilik rest area perlu memikirkan cara agar rest area bisa ramai. Salah satunya dengan menyediakan berbagai fasilitas umum seperti stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU).

Rest area Km 20 baru disediakan pom bensin portabel saat musim mudik Lebaran saja. Di rest area di seberang arah ke Bakauheni sudah ada SPBU,” kata Erlina.

Yang jelas, dampak dari kebijakan penaikan tarif jalan tol serta larangan kendaraan yang kelebihan muatan dan kelebihan dimensi (ODOL) lewat di JTTS langsung dirasakan oleh para penyewa rest area. (MAL/SKT/DWO)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.