Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai rehabilitasi Pasar Induk Kota Batu, Jawa Timur. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan pasar ini mulai dibangun kembali Februari 2022.
“Ditargetkan selesai pada pertengahan 2023. Progres fisik pembangunan mencapai 11,18 persen,” ucap Basuki dalam keterangannya dikutip Senin (16/5/2022).
Ia pun menjelaskan pasar ini akan dibangun setinggi tiga lantai. Lantai pertama untuk zona basah, lantai dua zona kering dan lantai 3 zona makanan dan kuliner.
“Jumlah kios Pasar Induk Kota Batu sebanyak 1.733 unit dan total los 1.033 unit,” katanya.
Adapun pembangunannya memakan anggaran Rp 152,7 miliar dan dikerjakan oleh kontraktor PT Sasmito.
Basuki menuturkan, pasar induk yang baru akan menambah kapasitas hingga 1.000 lebih pedagang.
“Diharapkan dapat menampung 3.306 pedagang dari pasar lama yang sebelumnya hanya dapat menampung 2.210 pedagang,” ungkapnya.
Terakhir, Basuki berharap keberadaan Pasar Induk Batu bisa meningkatkan omzet pedagang hingga 5 persen sesuai target pertumbuhan ekonomi nasional.
Pasar multifungsi
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menginginkan pasar induk yang baru tak hanya menarik masyarakat yang hendak membeli kebutuhan pokok.
Ia ingin kawasan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata kuliner.
“Dampak dari pembangunan pasar yang bagus dan layak bisa menjadi destinasi wisata, tetapi tidak meninggalkan kesan pasar tradisional,” sebut dia.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Muhammad Reva menyebut pasar ini menjadi bangunan gedung hijau. Pasar Induk Batu, lanjut dia, didesain untuk menjadi pasar ramah lingkungan mulai dari penghematan listrik, dan air.
Pasar ini pun menyediakan fasilitas untuk masyarakat penyandang disabilitas.
“Bangunan dipercaya aman, nyaman, sehat, ramah perempuan, anak, dan disabilitas,” pungkasnya.
Diketahui selain Pasar Induk Kota Batu, pada Tahun Anggaran (TA) 2022, Kementerian PUPR akan membangun atau merehabilitasi 6 pasar lain.
Keenamnya adalah Pasar Mardika di Maluku, Pasar Thumburuni di Papua Barat, Pasar Gede Klaten Tahap II Jawa Tengah. Lalu Pasar Sibolga Nauli di Sumatera Utara, Pasar Tempe Sengkang di Sulawesi Selatan, dan Pasar Sentral Gorontalo. (*)
Baca juga: Pemerintah Bangun Kembali Pasar Thumbuluni Papua Barat dengan Konsep BIM
