Home Berita Proyek Relokasi Jalan Nasional di Pelabuhan Kijing Kalbar Capai 62 Persen, Rampung 2026

Proyek Relokasi Jalan Nasional di Pelabuhan Kijing Kalbar Capai 62 Persen, Rampung 2026

Share

JAKARTA, LINTAS – Proyek relokasi Jalan Nasional di area Pelabuhan Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, terus menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga akhir Agustus 2025, progres pembangunan telah mencapai 62 persen.

Relokasi jalan ini bertujuan untuk memperlancar arus logistik, meningkatkan keamanan transportasi, serta mendukung efisiensi operasional di kawasan pelabuhan.

Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Abdul Chakim, S.T., M.T., mengungkapkan progres 62 persen tersebut sedang memasuki tahap konsolidasi preloading timbunan.

“Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu kendala yang cukup menghambat produktivitas pekerjaan,” kata Chakim kepada lintas belum lama ini.

Sejumlah pekerjaan konstruksi telah rampung, antara lain pekerjaan cutting di beberapa lokasi yang akan dilanjutkan dengan lapis pondasi agregat. Selain itu, dua struktur jembatan dan satu struktur pileslab juga sudah selesai dibangun.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Relokasi jalan nasional ini diharapkan dapat mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan di area operasional pelabuhan, sehingga arus logistik lebih lancar. Tak hanya itu, proyek ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

“Proyek ini menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar dan meningkatkan kebutuhan dasar yang dapat dipasok oleh penduduk setempat,” jelas Chakim.

Untuk menjamin kualitas jalan yang mampu menahan beban lalu lintas berat, BPJN Kalimantan Barat menerapkan metode penanganan tanah lunak agar proses konsolidasi tanah berjalan lebih cepat. Selain itu, digunakan perkerasan rigid guna meningkatkan umur layan jalan.

“Target penyelesaian proyek ini adalah 100 persen pada pertengahan tahun 2026. Kami akan kawal terus perkembangan pekerjaan di lapangan,” tegas Chakim.

Koordinasi dan Rencana Lanjutan

Chakim menambahkan, koordinasi dengan pihak pengelola Pelabuhan Kijing dan instansi terkait dilakukan melalui rapat monitoring dan evaluasi bulanan. Balai juga terus melakukan penyesuaian teknis berdasarkan kondisi lapangan yang diperbarui secara berkala untuk memastikan hasil optimal.

Lebih jauh, setelah proyek relokasi jalan nasional rampung, terdapat rencana pembangunan jaringan jalan tol yang akan menghubungkan Bandara Supadio Pontianak dengan Pelabuhan Kijing.

“Rencana ini didasarkan pada studi kelayakan (FS) yang telah disusun oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum,” ujarnya.

Baca Juga: IATPI: Akreditasi KAN Jadi Kunci Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja

Menurut Chakim, relokasi ini tidak hanya memindahkan jalur lama yang melewati kawasan pelabuhan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat konektivitas wilayah.

“Dengan rampungnya jalan baru ini, diharapkan konektivitas lebih lancar, keamanan transportasi meningkat, dan efisiensi operasional Pelabuhan Kijing semakin baik,” pungkasnya. (DWO/ROY)

Oleh:

Share