Home Berita Proyek Lingkar Utara Kota Tasikmalaya Berpotensi Menjadi IJD Terbaik

Proyek Lingkar Utara Kota Tasikmalaya Berpotensi Menjadi IJD Terbaik

Share

TASIKMALAYA, LINTAS – Inpres Jalan Daerah (IJD) Jawa Barat yang mengerjakan ruas jalan proyek Lingkar Utara Kota Tasikmalaya berpotensi menjadi IJD terbaik di seluruh Indonesia. Selain jalan terdiri empat lajur (line) dan bahkan dapat ditingkatkan menjadi enam lajur, dengan keindahan desain jalan yang memiliki median berpenerangan jalan umum serta akses ke bandara dan sentra-sentra ekonomi, ruas jalan ini memiliki keunggulan dibanding proyek IJD lainnya.

“Kalau memang anggaran mencukupi, sudah lolos uji kelayakan, mengapa tidak dibuat bagus sekalian?” kata Sjofva Rosliansjah, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, saat ditemui Lintas di ruang kerjanya, Kamis (3/10/2024).

Menurut Sjofva, pembangunan IJD Lingkar Utara Kota Tasikmalaya tidak tanggung-tanggung dalam mendesain dan pengerjaannya. “Hanya di Jawa Barat, persisnya di Kota Tasikmalaya ada IJD yang memiliki empat lajur, ini setara dengan jalan tol.”

Berdasarkan pengamatan Lintas di lokasi ruas jalan yang dikerjakan proyek IJD sepanjang kurang lebih 1,8 km, pada IJD 2023 Segmen 1 sepanjang 783 meter dengan lebar jalan 10 meter, terdapat 3 lajur kiri dan kanan (6 lajur), sedang pada Segmen 2 sepanjang 1,046 meter dengan lebar jalan 14 meter terdapat 2 jalur kiri dan kanan (4 lajur).

Aditia Maulana Akhmad, ST, Ahli Pertama Teknik Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tasikmalaya membenarkan IJD Lingkar Utara Kota Tasikmalaya memiliki enam jalur sesuai yang diusulkan kepada pemerintah pusat saat IJD yang dananya berasal dari Anggaraan Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) diluncurkan. anggaran untuk enam jalur akhirnya dialihkan ke Segmen 1 yang panjangnya 783 meter karena menurut Kementerian PUPR cukup membangun 4 lajur terlebih dahulu.

“Jika ada anggaran lagi, empat jalur itu sangat memungkinkan dijadikan enam jalur karena lebar jalannya sangat memungkinkan,” kata Aditia.

Aditia mengungkapkan, panjang keseluruhan jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya dari Bandara Wiriadinata hingga pertigaan tempat wisata Karang Resik adalah 3,8 km, sementara yang dikerjakan IJD lebih kurang 1,8 km. Ruas jalan sisa dikerjakan pemerintah melalui APBN kontrak tahun jamak (multiyears), termasuk Jembatan Ciloseh yang berada di ruas jalan Lingkar Utara. Jembatan yang dikerjakan tahun 2021 hingga 2022 dengan dana Rp 112 miliar ini tidak termasuk IJD.

Pada median jalan sepanjang 3,8 km terdapat penerangan jalan umum yang berderet rapi. Panel solar dikerjakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya. Sementara PJU bertenaga listrik PLN dikerjakan Kementerian PUPR karena menggunakan standar jalan tol.

Mengenai anggapan atau potensi IJD Lingkar Utara Kota Tasikmalaya sebagai IJD Terbaik se-Indonesia, Aditia tidak meragukannya. Alasannya, selain memiliki desain yang bagus, pengerjaan yang terencana dengan baik, dan empat lajur yang dapat ditingkatkan dengan mudah menjadi enam lajur, jalan ini sudah melebihi kualitas jalan nasional bahkan jalan tol sekalipun.

Belum lagi jika dilihat dari latar belakang pembangunan jalan tersebut yang menghubungkan bandara, tempat wisata, dan sentra-sentra ekonomi yang pasti akan membangkitkan ekonomi masyarakat. “Selain desainnya sangat bagus, jalan ini selengkap standar kementerian. Saya kira jalan nasional bahkan jalan tol pun kalah,” kata Aditia.

Dukung Produktivitas

Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya merupakan salah satu dari ratusan ruas jalan yang dibangun di seluruh Indonesia berkat lahirnya Instruksi Presiden 3 Tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah. Belakangan dikenal sebagai Inpres Jalan Daerah atau biasa disingkat IJD.

Inpres ini menugaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melaksanakan kegiatan pembangunan jalan daerah yang terhubung dan terintegrasi, utamanya untuk mendukung produktivitas kawasan industri, pariwisata, perkebunan, pertanian, dan kawasan produktif lainnya. Uniknya, Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya memiliki hampir semua tema yang disyaratkan Inpres tersebut, mulai konektivitas, wisata dan sentra-sentra industri.

Pelaksanaan pembangunan jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya berada di bawah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.4 Provinsi Jawa Barat, Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dan Balai Besar PJN DKI Jakarta – Jawa Barat. Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya dibangun menggunakan konstruksi lapis perkerasan fleksibel (aspal) dan penataan saluran drainase menggunakan U-Ditch.

Ruas jalan ini dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas dari arah selatan Jawa Barat dan mempercepat konektivitas antardaerah. Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya juga bertujuan mengurangi kemacetan di pusat Kota Tasikmalaya dan sebagai calon akses exit tol Getaci jika jalan tol itu sudah terwujud.

Pada 2022, Kementerian PUPR melalui Satker PJN Wilayah IV Jawa Barat telah membantu pembangunan Jembatan Ciloseh di ruas Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya beserta jalan aksesnya sepanjang 647 meter. Pembangunan jalan akses ini bersamaan Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya yang dikerjakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sepanjang 1,5 km dan benar-benar terwujud setelah mendapat proyek IJD. (PEP)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.

Copyright © 2025, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.