Pesona Kota Siak Sri Indrapura bisa dinikmati keindahannya dari Puncak Pilar Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah merupakan jembatan yang membentang di atas Sungai Siak yang terletak di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, atau sekitar 1.000 km di barat laut Ibu Kota Jakarta.
Jembatan tersebut kini menjadi salah satu ikon wisata andalan Kabupaten Siak, yang diresmikan pada 11 Agustus 2007 oleh Presiden Republik Indonesia Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Titian yang juga dikenal dengan nama Jembatan Siak itu memiliki dua sisi daratan, yaitu sisi utara di Kecamatan Siak dan sisi selatan di Kecamatan Mempura.
Setidaknya sudah ada empat jembatan dibangun untuk bisa melintasi Sungai Siak, yang menjadi faktor utama tumbuhnya kawasan permukiman di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Siak.
Sungai Siak memiliki tiga anak sungai utama, yaitu Sungai Tampung Kiri, Sungai Tampung Kanan, dan Sungai Mandau. Sungai Siak juga merupakan sungai terdalam di Indonesia yang memiliki lebar 96 meter dengan panjang kurang lebih mencapai 345 km.
Sungai Siak masih dimanfaatkan sebagai jalur transportasi air menelusuri aliran Sungai Siak, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak.
Ikon Wisata
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah merupakan ikon kebanggaan Kabupaten Siak. Jembatan dengan panjang 1.196 meter dengan lebar 16,95 meter tersebut memiliki dua menara yang masing-masing memiliki tiang penyangga jembatan setinggi 80 meter.
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah merupakan jembatan yang dilengkapi dengan fasilitas lift. Lift jembatan cable stayed adalah satu-satunya di Indonesia yang menempel pada struktur pylon sebagai tempat pengikat kabel (cable stayed) yang tingginya mencapai 73,35 meter. Ini sebagai penghubung menuju ruangan pada puncak pylon atau Panoramic Room.
Akses menuju fasilitas lift jembatan lokasinya tepat berada di bawah Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, yaitu kawasan Taman Tengku Agung atau ruang terbuka hijau (RTH) Siak Lawo seluas 27 hektar.
Bagi para wisatawan yang ingin menaiki lift harus terlebih dahulu membeli tiket di loket yang merupakan miniatur Tangsi (barak) Belanda. Harga tiket bervariasi, mulai dari Rp 20.000 (wisatawan domestik anak-anak); Rp 30.000 (wisatawan domestik dewasa); Rp 50.000 (wisatawan mancanegara anak-anak); dan Rp 75.000 (wisatawan mancanegara dewasa).
Kapasitas lift dibatasi 5-7 orang dan akan didampingi satu operator. Selama di dalam lift, pengunjung dapat menikmati hamparan eksotisme Sungai Siak dan pemandangan Kota Siak Sri Indrapura yang masih sangat asri dari ketinggian, karena kabin penumpang lift terdiri atas panel dinding kaca (thermal coated window).
Selama berada di Panoramic Room, pengunjung dibatasi waktu hanya 10-15 menit. Di ruangan tersebut terdapat berbagai macam atraksi, diorama, restoran, serta katalog dan album foto yang merekam perjalanan pembangunan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.
Selain itu, ada juga teropong jarak jauh atau teleskop, photo booth yang unik sebagai foto kenangan selama berada di Panoramic Room.
Sambil berswafoto menikmati pemandangan sejumlah bangunan yang ada di Kota Siak Sri Indrapura, pengunjung bisa memesan kopi dan makanan ringan lainnya.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Siak, Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, telah mengajukan permohonan rekomendasi teknis untuk Tajuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) “Lift Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah”.
Pelesiran ke Istana Siak Sri Indrapura
Bawa istri dan satu putra
Jangan lupa bawa buah tangan khas Kota Siak Sri Indrapura
Biar semangat dan selalu ceria
Selamat mencoba….
(SMJ/SAL)
Baca Juga: Ada Raja Ampat Mini di Kabupaten Kampar Riau