JAKARTA, LINTAS — Kementerian PUPR akan membangun 50 unit rumah baru tipe 36 serta sekolah dan mushala bagi warga yang terdampak banjir bandang Rua, Kota Ternate, Maluku Utara. Akhir September 2024, rumah tersebut ditargetkan sudah mulai dikerjakan.
Hal itu disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau penangangan pascabanjir Bandang di Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa (3/9/2024). Hadir pula dalam kunjungan tersebut anggota Komisi V DPR, Irine Yusiana Roba Putri, dan Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman.
“Material (rumah tersebut)-nya ada di Bandung akan kami datangkan ke sini. Mudah-mudahan akhir bulan bisa sampai dan langsung kami kerjakan,” kata Basuki dikutip dari rilis pers Kementerian PUPR yang diterima Majalahlintas.com, Selasa.
Jenis rumah yang disiapkan adalah rumah instan sederhana sehat (risha). Pembuatan panelnya berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Pendistribusian Panel RISHA ke Lokasi Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana NTT dan NTB
Penelusuran Majalahlintas.com, risha memiliki beberapa keunggulan, yakni rumah fleksibel, bisa didesain panggung atau landed house. Rumah knock down, tidak ada pengecoran beton di lapangan. Kemudian, Risha dibuat dari komponen beton sederhana, ringan, dan tidak memerlukan alat berat, serta mudah dibuat oleh kalangan umum atau oleh UKM.
Selain itu, risha dapat dibangun dalam waktu kurang lebih 9 jam untuk T-36 dan sudah diuji kehandalan strukturnya terhadap gempa.
Penanganan Pascabanjir
Pascabanjir yang terjadi Minggu (25/8/2024), Kementerian PUPR memobilisasi 3 unit ekskavator, 2 unit dump truck dan menyiagakan 70 personel BWS Maluku Utara.
Selanjutnya Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara juga memobilisasi 1 unit dump truck, 8 unit hidran umum, 2 unit mobil tangki air dan menyiagakan 25 orang personel.
Jalan nasional yang sempat tertimbun sepanjang 80 meter di STA 2+600 langsung ditangani oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Maluku Utara. Saat ini, akses jalan nasional sudah bisa dilewati sepenuhnya.
Adapun alur sungai eksisting telah dibuka dan selesai diukur. Progres pembersihan dan pembuangan material ke disposal area mencapai 80 persen.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Basuki juga menyampaikan bahwa akan dibangun 20 sabo dam di sungai mati dan memperbaiki jalur sungai tersebut. Sabo dam dibutuhkan untuk menahan material dari pegunungan tidak menghantam perkampungan penduduk.
Baca Juga: Kementerian PUPR Perbaiki Jalur Sungai dan Bangun 20 Sabo Dam di Ternate
Banjir menyebabkan 19 orang wafat, 23 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah hilang, 1 unit tempat ibadah rusak berat, 1 unit sekolah dasar rusak berat, 1 unit pos curah hujan Balai Wilayah sungai (BWS) Maluku Utara rusak berat dan 1 unit jaringan pipa air baku terputus.
Anggota Komisi V DPR, Irine Yusiana Roba Putri, mengapresiasi penanganan tanggap darurat yang dilakukan Kementerian PUPR. “Terima kasih atas kunjungan Pak Menteri ke daerah bencana, saya percaya hal ini akan mempercepat penanganan para korban,” ujarnya.
Irine juga mengharapkan, dalam jangka panjang, pemerintah melaluli Kementerian PUPT segera mengambil langkah konkret untuk membantu kita masyarakat Ternate. Harapan saya masyarakat turut mendukung,” kata Irene. (HRZ)
Baca Juga: Pembangunan 1.000 Unit Rumah RISHA di Lembata dan Adonara Flores Timur Selesai Akhir September
