JAKARTA, LINTAS — Pembangunan Jalan Lintas Bawah (Underpass) Gatot Subroto di Medan, Sumatera Utara, menggunakan mesin grab atau hydraulic grab, terutama untuk menggali untuk dinding diafragma.
Demikian disebutkan oleh Direktur Pembangunan Jembatan Kementerian PUPR Budi Herimawan Semihardjo saat melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) Lintas Bawah Gatot Subroto Medan, Selasa (31/10/2023).
Penelusuran Lintas, mesin grab atau hydraulic grab adalah alat yang digunakan dalam proyek konstruksi yang dioperasikan secara elektro-hidraulik terdiri dari mesin listrik, pompa, dan katup elektro-hidraulik yang memberikan tekanan ke sistem dan cangkang grab.
“Proyek Underpass Jalan Gatot Subroto ini sepanjang 750 meter dengan galian struktur menggunakan mesin Grab untuk dinding diafragma. Selain itu konsep pembangunan underpass itu nantinya, kendaraan yang melintas di Jalan Gagak Hitam (Ringroad) menuju Jalan Asrama maupun sebaliknya akan melewati jalur atas dan kendaraan yang datang dari arah Gatot Subroto menuju Binjai-Aceh dan sebaliknya melewati Underpass (jalur bawah),” kata Budi.
Baca Juga: Underpass Gatot Subroto di Medan Mulai Dikerjakan

Anggaran 200 Miliar
Seperti diberitakan sebelumnya, groundbreaking proyek yang pengerjaan selesai dalam waktu 365 hari kerja dengan kontrak tahun jamak (MYC), dihadiri oleh Kepala Balai BBPJN Sumut Junaidi; Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman; Perwakilan Pj. Gubsu, Staf Ahli Gubsu Bidang Keuangan, Pembangunan Aset SDA, Haryanto Butarbutar.
Kemudian Perwakilan Kapoldasu, Dirlantas Poldasu, Kombes Muji Ediyanto; Perwakilan Pangdam I/ Bukit Barisan Dandenmadam I/BB, Kolonel Inf. Denny Engel Rupingi; Perwakilan Kejatisu Asintel Kejatisu, Bapak I Made Sudarmawan; Kapolresta Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda; Pejabat Pembuat Komitmen 4.5 Sumatera Utara Tambos Martahan Nainggolan.
Kepala Satuan Kerja (Satker) PJN IV Sumatera Utara Rahmad Parulian mengatakan penandatanganan kontrak pembangunan underpass sudah dilaksanakan pada 20 September 2023. “Penyedia jasa Underpass Gatot Subroto adalah Wijaya Karya-Andesmont (KSO). Adapun konsultan supervisi adalah PT Global Profex Sinergy-PT Citra Diecona-PT Winsolusi Konsultan (KSO),” ujar Rahmad.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Sumatera Utara Tambos Nainggolan, sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA), kepada Lintas, mengatakan, proyek yang dikerjakan selama 360 hari kalender sejak 26 September 2023, dibiayai dari APBN sebesar Rp 200 miliar. (HRZ/PAH)
Baca Juga: Dampak Pembangunan Underpass Gatot Subroto, Disediakan Rute Alternatif