Proyek Pengerjaan pile slab atau jalan layang di wilayah Bukit Rawi terus berjalan. Jalan layang yang sebelumnya telah terbangun pada tahun 2019 sepanjang 789 m, tahun ini kembali di lanjutkan dengan target efektif sepanjang 2.284 m, sistem kontrak tahun jamak atau Multy Years Contract (MYC) 2020 – 2022 melalui skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Kepala Satuan Kerja PJN Wilayah III Kalimantan Tengah (Kalteng), Hanyi Ether Binti mengatakan, total panjang proyek jalan layang tersebut sepanjang 3.1 km yang nantinya akan menjadi jalur alternatif ruas Palangkaraya – Bagugus yang kerap sering terendam banjir akibat luapan Sungai Kahayan.
Tim Satker PJN Wilayah III Kalteng
“Ruas tersebut kerap terendam banjir dengan ketinggian hingga 70 centimeter sepanjang 3,1 km ketika debit Sungai Kahayan sedang tinggi. Akibatnya, mobilitas warga dan arus kendaraan logistik terhambat.” Ungkapnya.
Dijelaskannya, keberadaan ruas jalan tersebut sangat staregis, karena menghubungkan ibu kota provinsi dengan dengan sejumlah kabupaten. Seperti Kabupaten Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara dan Murung Raya. Tidak hanya itu, ruas jalan tersebut juga menjadi penghubung dengan provinsi lain, seperti Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Lebih lanjut dikatakan Ilham Badani selaku PPK 3.5, untuk kemajuan progres pembangunan Pile Slab Bukit rawi ini mengalami progres fisik yang signifikan, dari rencana progres 24 % Realisasi 36 % dengan demikian terdapat devisiasi plus sebesar 12%
“Tentu saja ini hal ini sangat baik berkat kerjasama tim dan penyedia jasa yang solid sehingga kami bisa menuntaskan pekerjaan ini sesuai tepat waktu,tepat mutu dan tepat biaya agar bisa langsung digunakan oleh masyarakat, ” Imbuhnya.
Pembangunan Jalan Layang Bukit Rawi
Pembangunan jalan layang ini dilakukan dengan konstruksi pile slab atau menggunakan tiang pancang karena berada di atas tanah lunak dan gambut. Proyek ini dikerjakan oleh PT. Adhi Karya (Persero) Tbk. selaku penyedia jasa dan PT. Esa Pratama Cipta Selebes KSO Selaku konsultan pengawas dengan nilai kontrak sebesar Rp. 161 miliar. (ROY)
