Home Fitur Panen Demplot IPHA dan Senyuman Petani di Indramayu

Panen Demplot IPHA dan Senyuman Petani di Indramayu

Share

Sawah di Desa Cikedung Lor, Indramayu, Jawa Barat, terlihat berbeda pagi itu. Di tengah terik matahari April, hamparan padi menguning tampak lebih subur dibanding lahan sekitarnya. Di situlah, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo berdiri di antara petani, memanen padi, sekaligus menyaksikan bukti nyata keberhasilan Irigasi Padi Hemat Air (IPHA).

Hari itu, Selasa (22/4/2025), menjadi momen penting. Untuk pertama kalinya, Demonstration Plot (Demplot) IPHA dipanen. Hasilnya mencengangkan: produktivitas naik 20 persen, sedangkan penggunaan air berkurang 30 persen.

“Ini bukan sekadar eksperimen, tetapi solusi nyata untuk swasembada pangan,” kata Dody, sambil memegang setangkai padi varietas Ciherang yang berisi bulir-bulir padat.

Petani tersenyum saat berbincang dengan Menteri PU Dody Hanggodo. | Dok. Kementerian PU

Selama ini, petani percaya bahwa semakin banyak air, semakin baik hasil panen. Nyatanya, IPHA membalik logika itu. “Kami terbiasa menggenangi sawah. Ternyata, dengan air secukupnya, akar padi justru lebih kuat dan bulir lebih bernas,” tutur Sardi, salah satu petani, diktutip dari rilis pers Kementerian PU.

Menurut data, Varietas Ciherang, hasil panen melonjak dari 7,5 ton menjadi 11,04 ton/hektar gabah kering panen (GKP). Adapun Varietas Mentik Susu Mencapai 11,36 ton/hektar GKP, angka yang jarang tercapai dengan cara konvensional.

Menteri PU dan jajarannya mengajak para petani berdialog. | Dok. Kementerian PU

“Tantangan terbesar justru mengubah mindset petani,” ujar Dody. “Tapi begitu mereka melihat hasilnya, perlahan mereka yakin.”

Kolaborasi

IPHA bukan hanya tentang teknik irigasi, melainkan juga pendekatan holistik. Kementerian PU bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk menyediakan alat tanam mekanis dan pendampingan penyuluh pertanian.

“Tanamannya harus rapat, tetapi tidak terlalu dalam. Ini butuh pelatihan,” kata Dhani Gartina, Direktur Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian, yang turut hadir.

Dukungan juga datang dari legislatif. Anggota Komisi V DPR RI, Daniel Mutaqien Syafiuddin, berharap, metode ini segera diperluas. “Di tengah ancaman krisis air, IPHA adalah jawaban. Jawa Barat bisa menjadi pelopor,” katanya.

Bupati Indramayu Lucky Hakim, yang juga turut hadir, optimistis. “Jika seluruh wilayah menerapkan IPHA, Indramayu bisa menjadi lumbung pangan nasional,” ujarnya.

Sementara itu, di tengah terik matahari, Menteri Dody berpesan: “Ini baru awal. Kami akan terus mendorong inovasi agar petani sejahtera dan Indonesia mandiri pangan.”

Baca Juga: Pengamat: Reaktivasi Jalur Kereta Api di Jawa Barat Tergantung Anggaran

Di balik angka-angka statistik, ada cerita sederhana: sawah yang lebih hijau, petani yang tersenyum, dan langkah kecil menuju swasembada yang semakin nyata.

Lewat IPHA, diharapkan hasil panen petani terus meningkat. Ini artinya sejalan dengan Astacita pemerintahan Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada pangan. (HRZ)

Oleh:

Share