JAKARTA, LINTAS – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan pentingnya keberlanjutan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sebagai solusi mobilitas urban yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Pernyataan tersebut disampaikan AHY usai meninjau pembangunan Stasiun MRT Thamrin dan Monas, pada Senin (26/5/2025). Dalam kunjungan ini, AHY didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat, dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina.
Rombongan tiba sekitar pukul 14.00 WIB di area proyek Stasiun Thamrin dan melanjutkan inspeksi dengan menyusuri terowongan bawah tanah hingga ke Stasiun Monas. Jalur yang ditelusuri memiliki kedalaman sekitar 16 meter.
“Sebagai kota besar yang terus berkembang, Jakarta menghadapi tantangan serius seperti kemacetan, kepadatan penduduk, dan keterbatasan ruang. MRT hadir sebagai solusi jangka panjang. Kami ingin memastikan proyek ini selesai tepat waktu dan memberi manfaat besar bagi masyarakat,” ujar AHY.
Ia menambahkan, keberlanjutan pembangunan MRT menjadi kunci utama, termasuk untuk rute Fatmawati–Kampung Rambutan yang direncanakan menjadi bagian dari jalur timur–barat.

Target Beroperasi 2027
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menyampaikan bahwa pembangunan MRT fase 2A secara keseluruhan telah mencapai 48 persen, dengan progres paket CP201 (Stasiun Thamrin dan Monas) mencapai 87 persen.
“Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini sesuai target pada 2027. Dukungan dari pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta sangat penting dalam mewujudkan sistem transportasi publik modern dan terintegrasi,” kata dia.
Stasiun Thamrin dan Monas dibangun sebagai bagian dari perpanjangan lin utara–selatan (Lebak Bulus–Bundaran HI) yang telah beroperasi.
Baca Juga: Candi Borobudur Jadi Lokasi Pertemuan Prabowo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Stasiun Thamrin memiliki panjang sekitar 440 meter, lebar 21 meter, dan kedalaman 16 meter. Stasiun ini akan menjadi titik penghubung antara jalur utara–selatan dan timur–barat.
Sementara itu, Stasiun Monas dibangun di kedalaman 19 meter dengan panjang 280 meter dan lebar 26 meter. Salah satu pintu masuknya akan berada di kawasan Taman Monumen Nasional.
Pembangunan MRT Jakarta merupakan salah satu tonggak penting dalam menciptakan transportasi publik perkotaan yang efisien, terjangkau, dan ramah lingkungan.
Proyek ini tidak hanya bertujuan mengurai kemacetan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warga melalui mobilitas yang lebih cepat dan nyaman.
“Kami ingin memastikan bahwa pembangunan ini tidak hanya selesai, tetapi juga memberi dampak nyata bagi kehidupan masyarakat Jakarta,” kata AHY. (CHI)