Home Berita Menhub: Bangun LRT di Bali Butuh Waktu hingga 4 Tahun

Menhub: Bangun LRT di Bali Butuh Waktu hingga 4 Tahun

Share

JAKARTA, LINTAS — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran transportasi massal menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Bali. Rencana pembangunan lintas raya terpadu (LRT) diperkirakan memakan waktu 3-4 tahun.

“Jangka panjangnya kita akan bangun kereta LRT di Bali dari bandara ke sejumlah titik yang selama ini lalu lintasnya padat. Seperti di Sunset Road, Legian, dan Canggu. Adapun untuk membangun LRT membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 tahun,” ujar Menhub dikutip dari rilis pers Kemenhub, Sabtu (30/12/2023).

Menurut Budi, pihaknya sudah bertemu dengan Korea Selatan yang memberikan grant untuk feasibility study (FS). Korsel juga akan memberikan official development assistance (ODA) loan, untuk pembangunan LRT Tahap 1 dari bandara sampai Sunset Road.

Kehadiran LRT diharapkan dapat mengatasi permasalahan kemacetan di Bali yang sering kali terjadi, khususnya pada hari libur nasional dan keagamaan.

Menanggapi kejadian macet di jalan tol menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/12/2023), Menhub mengungkapkan, telah berkoordinasi dengan Pemprov Bali dan kepolisian guna melakukan penanganan di lapangan.

“Kepadatan lalu lintas di akhir tahun sudah kami prediksi sebelumnya, tetapi kemarin terjadi kepadatan yang ekstrem,” kata Menhub.

Bus Antar-Jemput

Untuk menangani kepadatan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Ditjen Perhubungan Darat dan Dishub Provinsi Bali menyediakan shuttle bus gratis. Bus antar-jemput ini diperuntukkan bagi masyarakat ataupun wisatawan di Bali yang akan menuju bandara dan sebaliknya.

Adapun rute dari shuttle bus adalah Simpang Pesanggaran-Bandara, Nusa Dua-Bandara, dan Sentral Parkir-Bandara. Titik pemberangkatannya berada di akses Jalan Tol Pesanggaran, Sentral Parkir Nusa Dua, serta Sentral Parkir Kuta.

Shuttle bus gratis ini akan beroperasi hingga 1 Januari 2024 mulai pukul 16.00 hingga 24.00 Wita. Lima unit bus yang masing-masing berkapasitas 20 penumpang disiapkan untuk antar-jemput ini.

Shuttle bus yang digunakan adalah bus Trans-Sarbagita dan Trans-Metro Dewata.

Bus Transit Sarbagita merupakan bus rapid transit (BRT) Teman Bus dengan layanan Buy The Service yang disediakan Ditjen Perhubungan Darat.

Sementara bus Trans-Sarbagita merupakan bus perkotaan yang dikelola Pemprov Bali.

Selain menyediakan bus antar-jemput gratis, Kemenhub dan Dishub Provinsi Bali serta kepolisian juga melakukan rekayasa lalu lintas. Pengalihan sebagian lalu lintas dilakukan ke arah Jalan Tol Bali Mandara. (CHI)

Baca Juga: Pemerintah Serius Bangun LRT Bali Demi Atasi Kemacetan

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.