karta, Lintas – Masyarakat Jakarta kembali mendapatkan suguhan menarik dari fasilitas umum yang terletak di jantung kota. Terletak di Bundaran HI, Halte TransJakarta nampak begitu megah dengan arsitektur yang menyerupai sebuah kapal pesiar.
Berdasarkan pantauan Majalah-Lintas.com, Minggu (11/12/2022), halte tersebut telah digunakan untuk melayani masyarakat mengakses TransJakarta.
Meski pengerjaannya belum selesai 100 persen, namun ada pula ratusan orang yang mengunjunginya untuk sekedar melepas penat.
Pasalnya, dari atas halte, kita bisa melihat pemandangan berbagai gedung tinggi, dan Monumen Selamat Datang yang begitu indah di malam hari.
Berikut beberapa fakta soal Halte TransJakarta Bundaran HI:
Tap in kartu uang elektronik
Tak semua warga yang datang bisa langsung menikmati pemandangan dari lantai 2 Halte TransJakarta Bundaran HI.
Setiap pengunjung harus mempersiapkan kartu uang elektronik (KUE) masing-masing karena harus masuk melalui pintu yang sama dengan pengguna TransJakarta. Setelah melakukan tap-in warga baru bisa bebas mengakses halte tersebut.
Adapun saldo dalam KUE akan terpotong Rp 3.500 untuk memasuki Halte TransJakarta Bundaran HI.
Tak disarankan membawa kendaraan pribadi
Saat diresmikan 15 Oktober 2022, Anies Baswedan yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tak ingin keberadaan Halte TransJakarta Bundaran HI hanya dimanfaatkan sebagai lokasi wisata.
Sebaliknya, keindahan arsitektur dan berbagai fasilitas yang ada diharapkan dapat mendorong masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya kian memilih transportasi umum sebagai alat transportasi utama.
Maka halte tersebut sengaja dibuat tetap di seberang Patung Selamat Datang yang dirancang tahun 1960 untuk menyambut gelaran Asian Games.
Belum selesai
Masih ada beberapa infrastruktur yang nampak belum selesai di Halte Bundaran HI.
Ada beberapa pilar yang masih terbungkus plastik dan diberi garis batas agar tak disentuh oleh masyarakat.
Begitu pun zona di depan halte yang nampak belum diisi oleh tanaman atau dipasangi oleh tegel.
Penerangan pun belum optimal seperti di tangga menuju lantai 2 yang masih gelap, dan belum dipasangi lampu.
Begitu pun lantai 2 belum difungsikan sesuai rancangan awal yakni untuk menjadi tempat nongkrong dan makan pengunjung.
Bagian dari revitalisasi 46 halte
Diketahui pembangunan Halte Bundaran HI merupakan salah satu dari 46 revitalisasi Halte TransJakarta. Revitalisasi seluruhnya memakan biaya senilai Rp 600 miliar.
Ada 10 halte yang mulai direvitalisasi pada bulan April lalu yaitu Halte Dukuh Atas 1, Halte Juanda, Halte Cawang Cikoko, Halte Bundaran HI, Halte Sarinah, Halte Kebon Pala, Halte Kwitang, Halte Balai Kota, Halte Gelora Bung Karno (GBK), dan Halte Stasiun Jatinegara 2.
Bentuknya serupa Halte Tosari
Tak hanya Halte Bundaran HI yang dibangun dengan arsitektur serupa kapal pesiar. Pengamatan Majalah-Lintas.com, Halte Tosari yang masih dalam proses pembangunan pun dibuat mirip.
Lokasi Halte Tosari dan Halte Bundaran HI hanya dipisahkan oleh Bundaran HI. (*)
Baca juga:
Wisata Bahari ke Labuan Bajo, Enaknya Naik Kapal Apa Ya?
7 Stadion Keren untuk Wisata Olahraga di Indonesia