Lifting jack merupakan salah satu perangkat vital dalam dunia perawatan kereta api. Di Indonesia, lifting jack untuk gerbong kereta digunakan di berbagai Depo Kereta seperti di Depo Manggarai, Depo MRT Lebak Bulus, Balai Yasa Yogyakarta, dan Balai Yasa Surabaya Gubeng.
Alat ini berfungsi untuk mengangkat bodi gerbong atau lokomotif secara vertikal agar proses perbaikan di bagian bawah—seperti roda (bogie), sistem pengereman, dan suspensi dapat dilakukan secara aman dan efisien. (Sumber: PT KAI (Persero) – “Pengelolaan Perawatan Sarana”)
Di lingkungan PT KAI, lifting jack yang digunakan untuk pengangkatan kereta biasanya memiliki kapasitas angkat antara 20 hingga 35 ton per unit. Satu sistem bisa terdiri dari 4 hingga 8 unit jack yang bekerja secara sinkron melalui sistem kontrol terpusat. PT INKA (Industri Kereta Api) sendiri telah memproduksi dan menggunakan synchronous hydraulic lifting jack system, yang dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti interlock system, emergency stop, dan overload alarm. (Sumber: PT INKA – “Produk dan Teknologi Peralatan Bengkel Kereta”)
Pengangkatan gerbong dilakukan setelah kereta diposisikan tepat di atas pit inspection. Setelah itu, keempat lifting jack akan diaktifkan secara bersamaan untuk mengangkat bodi kereta hingga ketinggian ±1,5 meter. Bogie kemudian dilepaskan untuk perbaikan atau penggantian. Seluruh proses ini harus dilakukan dengan pengawasan ketat karena kesalahan sekecil apa pun dapat menimbulkan risiko besar pada struktur dan keselamatan personel.

Produsen dan Inovasi Lokal
Indonesia tidak sepenuhnya mengandalkan impor dalam hal lifting jack. PT Barata Indonesia, salah satu BUMN industri berat, telah memproduksi berbagai peralatan bengkel kereta api termasuk sistem pengangkat gerbong. Mereka juga berkolaborasi dengan PT INKA dan BPPT untuk mengembangkan teknologi lifting system berbasis kontrol digital. Upaya ini mendukung kemandirian teknologi nasional dan efisiensi biaya operasional. (Sumber: Barata Indonesia – “Kapasitas Manufaktur untuk Industri Perkeretaapian”)
Semua lifting jack yang digunakan dalam industri perkeretaapian Indonesia wajib mengikuti standar keselamatan dari Kementerian Perhubungan dan standar teknis internasional seperti EN 1493 untuk pengangkat kendaraan berat. PT KAI juga rutin melakukan uji kelayakan dan kalibrasi berkala melalui lembaga independen, untuk memastikan bahwa lifting jack dapat berfungsi maksimal dalam kondisi ekstrem sekalipun.
Menuju Digitalisasi dan Smart Maintenance
Dengan berkembangnya program Smart Railway oleh DJKA dan PT KAI, lifting jack modern ke depan akan terintegrasi dengan sistem monitoring real-time. Teknologi ini memungkinkan teknisi memantau tekanan, ketinggian, dan stabilitas secara digital, serta menyimpan data historis untuk predictive maintenance. Hal ini diharapkan dapat mengurangi downtime dan meningkatkan keselamatan operasional. (Sumber: KAI Annual Report 2022 – “Inovasi Teknologi Perawatan Kereta”). (MAS)
Baca Juga: Pasar Paling Ekstrem di Dunia: Dagang di Atas Rel, Diterjang Kereta 8 Kali Sehari!