Bayangkan sebuah pasar tradisional yang ramai dengan pedagang buah, ikan segar, dan jajanan lokal tetapi berada tepat di atas rel kereta aktif. Itulah keunikan Maeklong Railway Market di Thailand. Terletak sekitar 80 km barat daya Bangkok, pasar ini bukan hanya pusat aktivitas ekonomi, tapi juga atraksi wisata dunia karena satu hal yang tak biasa kereta api benar-benar melintas di tengah pasar ini.
Setiap hari, kereta dari jalur Mae Klong–Ban Laem akan melintas hingga delapan kali di tengah pasar. Beberapa menit sebelum kedatangannya, terdengar suara bel peringatan. Tanpa kepanikan, para pedagang dengan sigap menutup payung dan menarik barang dagangan hanya beberapa sentimeter dari rel.
Sesaat kemudian, kereta lewat dengan perlahan hanya sekitar 15 km/jam sementara wisatawan dan penduduk menyaksikan momen dramatis itu dari sisi rel. Begitu kereta berlalu, pasar kembali dibuka dalam hitungan detik, seperti tak terjadi apa pun sebelumnya. (Sumber: BBC Travel)

Tradisi yang Bertahan Melawan Zaman
Pasar ini sudah ada jauh sebelum rel kereta dibangun. Saat jalur kereta dibuka di awal abad ke-20, penduduk lokal menolak pindah karena pasar ini adalah sumber ekonomi utama bagi komunitas setempat. Alhasil, pemerintah dan warga menemukan kompromi unik: biarkan kereta lewat, asal pedagang tetap bisa berjualan.
Dan hasilnya adalah kolaborasi antara tradisi dan infrastruktur yang menakjubkan. Maeklong bukan hanya pasar, tapi bukti hidup bahwa tradisi bisa bertahan dengan cara paling tidak biasa. (Sumber: National Geographic)
Dalam era TikTok dan Instagram, Maeklong Railway Market menjadi magnet visual yang kuat. Momen saat payung dilipat dan kereta melintas menjadi konten yang sering viral karena kontraksi antara bahaya, ketertiban, dan budaya lokal. Bahkan banyak traveler menyebutnya sebagai “pasar paling ekstrem di dunia”.
Baca Juga: Jalan Tol Bawah Laut yang Temui Pulau Buatan – Tokyo Bay Aqua-Line

Menyaksikan Simfoni Antara Pasar dan Kereta
Berada di Maeklong Railway Market seperti menyaksikan simfoni budaya dan infrastruktur. Ketepatan waktu kereta, keteraturan pedagang, dan kedisiplinan warga menciptakan pengalaman yang tidak bisa ditemukan di tempat lain. Ini bukan hanya destinasi, tapi pelajaran tentang adaptasi dan harmoni dalam kehidupan kota yang terus berubah. (MAS)