Home Berita Kemenhub Bakal Siapkan Skytrain untuk “Feeder” LRT Jabodebek dan MRT

Kemenhub Bakal Siapkan Skytrain untuk “Feeder” LRT Jabodebek dan MRT

Share

JAKARTA, LINTAS – Pemerintah terus mengembangkan konektivitas transportasi massal di kawasan Jabodetabek. Salah satu upaya terbarunya adalah menyiapkan dua rute skytrain sebagai moda pengumpan (feeder) untuk LRT Jabodebek dan MRT Jakarta.

Rencana ini sedang digarap oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), dan akan melibatkan partisipasi pihak swasta melalui skema investasi.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa dua rute skytrain akan difungsikan sebagai feeder ke dua stasiun strategis. Rute pertama akan menghubungkan Mekarsari ke Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, sementara rute kedua akan melayani perjalanan dari kawasan ICE BSD menuju Stasiun MRT Lebak Bulus.

“Yang satu dari Mekarsari untuk feeder LRT di Cibubur, kemudian skytrain feeder untuk MRT dari Serpong (ICE BSD). Ini sedang digarap oleh DJKA,” kata Dudy dalam sesi makan malam bersama wartawan di Restoran Aroem, Jakarta Pusat, Kamis malam (8/5/2025).

Menurut Dudy, proyek ini akan sepenuhnya ditawarkan kepada investor swasta. Untuk itu, pihaknya akan menggelar investor gathering dalam waktu dekat untuk mempresentasikan peluang investasi dalam pengembangan skytrain ini.

“Rencananya minggu depan ada investor gathering. Jadi kita akan undang yang berminat untuk menggarap,” ungkap Dudy.

Dudy juga menjelaskan alasan pemerintah memilih moda skytrain dibandingkan transportasi berbasis darat (landed). Menurutnya, skytrain memiliki keunggulan dari sisi efisiensi lahan dan biaya pembangunan.

“Kenapa kita dorong skytrain? Karena pertimbangannya kita tidak perlu lahan, cost investasinya tidak semahal moda landed. Selain itu, skytrain lebih mudah masuk ke kawasan permukiman,” jelasnya.

Gandeng Teknologi dari Negara Asing

Kemenhub juga membuka peluang kerja sama dengan investor asing yang memiliki teknologi skytrain. Sejumlah negara telah menunjukkan minat, di antaranya Tiongkok (China), Jerman, dan Belarusia.

“Jadi kita membuka teknologi kepada negara mana pun. Target saya, masyarakat bisa terlayani dengan investasi yang tidak terlalu mahal,” ujar Dudy.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Risal Wasal menambahkan bahwa kedua rute skytrain ini telah ditentukan secara rinci. Rute pengumpan ke LRT Harjamukti akan membentang dari Mekarsari, sedangkan rute ke MRT Lebak Bulus akan bermula dari ICE BSD.

Risal juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait penggunaan lahan, terutama untuk pembangunan tiang-tiang infrastruktur pendukung. Rencananya, fasilitas umum milik pemerintah daerah akan dimanfaatkan untuk menopang struktur jalur skytrain tersebut.

“Sudah kami koordinasikan, dan kami akan memanfaatkan lahan milik pemerintah daerah untuk tiang-tiang infrastrukturnya,” jelas Risal.

Mengenai bentuk fisik skytrain, Risal menyebut moda ini akan menyerupai kereta gantung yang bergerak, namun bukan kereta gantung berbasis kabel seperti gondola. Teknologi ini akan menggunakan rel yang berada di atas kereta, memungkinkan perjalanan yang efisien dan minim hambatan. (CHI)

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.

Copyright © 2025, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.