Home Berita Jalan Tol Yogyakarta-Solo Rampung Digarap Tahun 2024

Jalan Tol Yogyakarta-Solo Rampung Digarap Tahun 2024

Share

YOGYAKARTA, LINTAS – Pengerjaan Jalan Tol Yogyakarta-Solo terus dikebut diantara berbagai tantangan dan hambatan. Khusus untuk paket 1.1 Kartasura–Klaten sepanjang 22,3 km, ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2024. Demiikian disampaikan Direktur Teknik PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) Pristi Wahyono dalam wawancara dengan Majalah Lintas, di Yogyakarta.

Mulanya paket 1.1, kita rencanakan selesai pada akhir tahun 2023. Namun, dengan melihat berbagai tantangan dan perkembangan situasi yang ada maka target waktu penyelesaian tersebut akhirnya disesuaikan sehingga proyek Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo paket 1.1 ini dikebut hingga selesai pada pertengahan tahun 2024.

Menurut Pristi, tantangan dalam pembangunan proyek ini ada beberapa hal, baik teknis maupun nonteknis. Secara teknis misal adanya potensi likuefaksi, sesar, potensi gempa, sehingga perlu adanya penyesuaian desain. Sementara secara nonteknis misalnya kendala pembebasan lahan, ditemukannya situs, dan beberapa masalah sosial lainnya.

Soal pembebasan lahan, tantangan yang sering terjadi adalah penanganan tanah berkarakteristik khusus, berupa tanah wakaf, tanah instansi dan tanah kas desa (TKD), khususnya yang yang di atasnya terdapat bangunan, karena perlu penyiapan terlebih dahulu bangunan pengganti, yang melibatkan banyak pihak, sehingga memerlukan waktu cukup panjang.

Inisiasi Tiga Perusahaan

Pristi menjelaskan, Jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo dengan panjang 96,57 km ini diinisiasi oleh tiga perusahaan yakni PT Daya Mulia Turangga (DMT), PT Jasamarga (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yang membentuk konsorsium yang kemudian medirikan Perseroan dengan nama PT Jogjasolo Marga Makmur.

Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo | Dok. PT Jasa Marga

Dalam perjalanan terjadi perubahan komposisi pemegang saham yang dibarengi dengan keluarnya salah satu pemegang saham, sehingga komposisi pemegang saham menjadi  PT Jasamarga (Persero) Tbk sebesar 52,82 persen  dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk  sebesar 47,18 persen . Dengan berubahnya PT Jasamarga sebagai mayoritas pemegang saham, maka entitas perusahaan diubah menjadi PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ).

Di awal pelaksanaannya Ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo sepanjang 96,57 km ini dibagi dalam 3 seksi.

Seksi 1 sepanjang 42,37 km dari Kartosuro sampai dengan Purwomartani di daerah Kalasan. Seksi 2 sepanjang 23,43 Km dari Purwomartani sampai dengan Gamping. Kemudian seksi 3 sepanjang 30,77 km dari Gamping sampai dengan YIA Kulonprogo

Secara rinci Pristi menyampaikan dalam pembagian paket pekerjaan , Seksi 1 menjadi 2 paket pekerjaan, yaitu paket 1.1 (Kartasura – Klaten) sepanjang 22,3 km dan paket 1.2 (Klaten–Purwomartani) sepanjang 20,08 km. Seksi 2 dibagi menjadi 2 paket pekerjaan, yaitu paket 2.1 (Purwomartani on off Monjali) sepanjang 9,43 km dan paket 2.2 (Monjali-SS Gamping) sepanjang 14,00 km. Sedangkan seksi 3 dibagi menjadi  2 paket juga, yaitu  paket 3.1 (SS Gamping- SS Wates) sepanjang 17,45 km dan paket 3.2 ( SS Wates-SS YIA-On/Of Pwr) sepanjang 13,32 km. Seksi 3 agak ini tertinggal dibanding dengan seksi 1 dan 2 karena masih menunggu penetapan lokasi (penlok) oleh Gubernur DIY yang masih dalam proses.

Berdasarkan Amandemen PPJT yang sudah ditandatangani oleh kedua belah pihak, pelaksanaan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo ini dibuat menjadi 3 tahap, yaitu Tahap I yaitu Seksi 1 Kartasura-Purwomartani (42,37 km) ditambah sebagian dari Seksi 2.1 (A) Purwomartani – Maguwoharjo (3,63 km) dan sebagian dari seksi 2.2 (B) Trihanggo – Junction Sleman (3,25 km). Tahap II yaitu Seksi 3 Junction Sleman – Purworejo (38,57 km). Tahap III yaitu Seksi 2 Maguwoharjo – Trihanggo (8,75 km)

Progres Fisik dan Pembebasan Tanah

Progres Pekerjaan Konstruksi untuk Paket 1.1 dari Kartasura s/d Klaten, sampai dengan bulan Agustus 2023 sudah mencapai 56,3 persen sementara untuk paket 1.2 mencapai 6,2 persen, dengan progres pembebasan tanah masing-masing mencapai 96,1 persen dan 81,3 persen.

Pencapaian progres fisik paket 1.2 ini relatif kecil, selain alasan pembebasan tanah, ada permasalahan kontraktual berupa kegagalan penyedia jasa awal dalam memenuhi kewajibannya, sehingga akhirnya dilakukan perubahan penyedia jasa.

“Kami bersyukur bahwa pembebasan tanah untuk keperluan proyek ini mendapatkan perhatian pemerintah yang cukup tinggi, terbukti selama 2 tahun berturut-turut mendapatkan alokasi anggaran yang paling besar dibanding dengan alokasi untuk proyek PSN yang lain. Namun, karena tingginya kebutuhan anggaran pembebasan tanah untuk pada proyek ini, sehingga secara overall progress pembebasan tanah pada proyek ini baru mencapai 44,3  persen. Dengan estimasi kebutuhan anggaran 19,8  triliun, dan realisasi anggaran sekitar 8,1 triliun, masih membutuhkan 11,7 triliun lagi. Kami berharap pemerintah bisa mengalokasikan anggaran yang lebih besar lagi ke depannya sehinga proses pembebasan tanah ini bisa segera diselesaikan,” katanya.

Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Solo terus dikebut termasuk mengerjakannya di malam hari. | Dok. PT Jasa Marga

Kebutuhan Material Alam dan Perizinan

Menurut Pristi, tantangan lain yang dihadapi pada pelasanaan paket 1.1 dan 1.2 adalah keterbatasan kesediaan material berupa tanah timbun dan panjangnya waktu proses perizinan penambangan. Ini terkait dengan kebutuhan volume tanah timbunan yang sangat besar yang hampir 20 juta meter kubik.

Namun karena proyek ini termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dan sebagai bentuk dukungan pemerintah pada proyek ini serta koordinasi yang dilakukan secara intensif dengan beberapa kementerian (KLHK, ESDM, BKPM) dan stakeholder terkait hingga Kantor Staf Presiden (KSP), maka pada akhirnya perizinan tersebut akhirnya diperoleh juga walau perlu waktu yang cukup panjang.

Mengakhiri wawancara, Pristi menyampaikan bahwa dengan target penyelesaian Pembangunan paket 1.1 yang harus selesai pada pertengahan tahun 2024, perlu dukungan semua pemangku kepentingan, dari pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat. Dan mengingat bahwa Tol Yogyakarta-Solo ini sudah sangat dinanti-nanti oleh banyak masyarakat, dan dengan jalan tol ini pula akan meningkatkan konektivitas daerah yang pada giliranya meningkatkan pertumbuhan perekonomian, maka ini yang menjadi motivasi untuk segera merampungkan.  (PAH)

Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Superprioritas

Oleh:

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.
Copyright © 2023, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.