JAKARTA, LINTAS — Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung–yang terkenal dengan menggunakan konstruksi bambu–hingga 23 Desember 2024 sudah rampung hingga 29,68 persen. Pembangunan jalan tol ini ditargetkan akan selesai pada April 2027.
Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo saat meninjau pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 Kaligawe-Sayung, Selasa (31/12/2024), seperti dikutip dari rilis pers yang diterima Majalahlitnas.com.
Turut mendampingi Dody, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Muhammad Adek Rizaldi, Direktur Sungai dan Pantai, Ditjen SDA Kementerian PU Dwi Purwanto, Direktur Irigasi dan Rawa Bestari, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DIY Khusairi, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo.
Dody mengatakan, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak masih berjalan sesuai dengan linimasa dengan target tuntas pada April 2027.
“Secara keseluruhan tidak ada kendala, hanya saat musim-musim seperti angin kecang, hujan deras, dan otomatis kapasitas kerja juga berkurang karena memang keselamatan pekerja yang kita utamakan,” kata Dody.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Fondasi Jalan Tol Semarang-Demak dari Bambu
Menurut Dody, saat ini progres pekerjaan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 dalam tahap soil improvement atau proses teknik untuk meningkatkan daya dukung tanah lebih stabil sehingga ketika proses pengerjaan aspal sudah lebih mantap.
“Ini kita bangun agar rob yang sekian hektar itu tidak terjadi lagi pada musim-musim rob. Kemudian juga semoga banjir di tengah kota bisa berkurang yang disebabkan rob,” kata Dody.
Jalan Tol Semarang-Demak memiliki total panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi, yakni Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km yang berada di atas laut dan Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang berada di daratan dan telah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
Untuk Seksi 1 Kaligawe-Sayung menjadi porsi pemerintah yang terbagi menjadi 3 paket, yakni paket 1 A dengan Penyedia Jasa Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG) dengan progres fisik 46,2 persen, Paket 1B adalah Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA) dan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dengan progres 27,6 persen serta Paket 1C adalah Adhi Karya dan Sinohydro dengan progres 20,4 persen.
Pengendali Banjir
Pada kesempatan tersebut, Dody juga meninjau infrastruktur pengendalian banjir sistem Tenggang-Sringin Tahap 1 di Kota Semarang. Pekerjaan infrastruktur pengendali banjir ini meliputi pembangunan 6 unit rumah pompa dengan total kapasitas 81 m3/detik dan tanggul sungai sepanjang 10,53 km dengan biaya APBN senilai Rp 1,02 triliun.
Pekerjaan sistem pengendali banjir Tenggang-Sringin diharapkan akan memberikan manfaat untuk mereduksi banjir seluas 4.429 hektar meliputi 3 kecamatan yakni Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Gayamsari, dan Kecamatan Gemuk dengan total masyarakat terlindungi sebanyak 254.546 jiwa atau setara 119.781 KK. (HRZ)