SEMARANG, LINTAS — Pembangunan tanggul laut Paket Toll Road Development Of Semarang-Demak 1B, Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 unik karena menggunakan metode prakompresi dengan drainase vertikal. Metode ini dikombinasi dengan fondasi cerucuk dan matras bambu.
Pembangunan Tol Semarang-Demak tak sekadar berperan mempercepat distribusi logistik. Tol ini berfungsi lebih, yakni sebagai sistem pengendali banjir.
Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Yusrizal Kurniawan mengatakan, Jalan Tol Semarang Demak Seksi I Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer itu dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Pembangunan Jalan Tol Semarang Demak Seksi 1 yang menghubungkan Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 15 persen dan Loan dari Tiongkok 85 persen.
Pengerjaan jalan tol ini terbagi dalam 3 (tiga) paket meliputi: Toll Road Development Of Semarang – Demak 1A, Toll Road Development Of Semarang – Demak 1B dan Toll Road Development Of Semarang – Demak 1C. Pekerjaan pada Toll Road Development Of Semarang – Demak 1B meliputi: Tanggul Laut, Revetment dan Main Road (STA 1+578 – STA 8+314); Ramp Jembatan di Terboyo, Babon dan Sayung; Lingkup Pekerjaan Pematangan Lahan dan Bangunan Rest Area; Gerbang Tol dan Fasilitas Tol.
Pohon bambu banyak ditemukan di seluruh wilayah Indonesia. Bambu memiliki karakteristik ketahanan dan daya dukung yang baik bilamana dalam kondisi terendam air.
Pengujian daya dukung bambu telah dilakukan di Laboratorium Universitas Gajah Mada. Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak yang menggunakan matras bambu pun sangat efisien.
Sebab, biaya kontruksinya dapat dihemat hingga 30-40 persen dibandingkan menggunakan metode lainnya.
“Tantangan dalam Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1 ini adalah penanganan soil improvement pada tanah lunak,” kata Yusrizal.
Konstruksi Tanggul Laut yang dilaksanakan pada paket Toll Road Development Of Semarang – Demak 1B terdiri dari Cerucuk Bambu, 13 layer Matras Bambu, Geotekstil dan 7 layer Timbunan. Prefabricated Vertical Drain (PVD) di pasang hingga kedalaman 50 m untuk mempercepat proses Sattlement tanah dasar.
Pembebasan Lahan
Pada bulan Agustus 2023 ini, Satker Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak dan PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Semarang-Demak, Semarang Harbour dan Semarang ABC bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah melaksanakan proses pembebasan lahan secara bertahap di Kota Semarang dan Kabupaten Demak berdasarkan Perpres Nomor 27 Tahun 2023 sebagai pengganti Perpres 52 Tahun 2022. Perpres Nomor 27 Tahun 2023 menyebutkan adanya hak prioritas dan penilaian kerohiman tidak mendasarkan pada NJOP.
Dana kerohiman dihitung oleh Kantor Jasa Penilai Publik /Appraisal. Besaran Komponen penilaian oleh KJPP diharapkan memenuhi aspek keadilan, mempertimbangkan lokasi dan kondisi bidang tanah. Perhitungan berdasarkan nilai pasar tertinggi dan terbaik. Perhitungan berdasar SPI adalah 30 persen nilai pasar bidang tanah.
“Disebut tanah musnah karena sudah terendam air dan juga tidak bisa dimanfaatkan. Namun, warga di sini tetap berhak mendapatkan hak prioritas untuk reklamasi atau rekonstruksi. Pembebasan lahan sudah mencapai 16 persen” katanya. (PAH)