Retmawati, seorang karyawan di bilangan Palmerah, waswas menjelang mudik Lebaran 2025. Setiap tahun, ia sekeluarga selalu pulang untuk merayakan hari raya Idul Fitri.
Meskipun sekitar awal Februari ibunda tercintanya sudah berpulang, Retma tetap memutuskan pulang. “Lebih senang merayakan Idul Fitri di kampung, bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Meskipun ada antusiasme yang tinggi menyambut Lebaran, Retma ternyata menyimpan rasa waswas karena minimnya perbaikan jalan yang biasa dilaksanakan setiap kali menjelang Lebaran. “Mungkin karena ada efisiensi, tidak ada lagi perbaikan-perbaikan jalan yang rutin dilakukan setiap kali menjelang Lebaran,” ujarnya.
Kekhawatiran Retma bukan tanpa sebab. Sebagai warga yang melek informasi, ia merasa bahwa pemberitaan tentang jalan rusak di media-media arus utama, baik di surat kabar maupun di televisi, minim sekali.
“Sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang hampir tidak ada berita perbaikan jalan,” ujarnya.
Retma sudah wanti-wanti sang suami agar saat pulang nanti mesti ekstra hati-hati dalam mengendarai mobil.
Seperti diberitakan majalahlintas.com, ketiadaan anggaran pemeliharaaan jalan membuat BBPJN Jatim-Bali melakukan antisipasi dengan mengerahkan seluruh pegawai untuk memperbaiki jalan nasional yang rusak di wilayah kerja mereka.
Kepala BBPJN Jatim-Bali Gunadi Antariksa terpaksa menempuh cara ini karena anggaran pemeliharaan masih berstatus diberi bintang.
Baca Juga: Anggaran Diberi “Bintang”, Gunadi Layak Dapat Bintang
Jalur Pantura Dikebut
Sementara itu, dari rilis pers yang diterima majalahlintas.com, Rabu (26/2/2025), kerusakan jalan di jalur Pantura Jawa Barat terus dilakukan. Meskipun anggaran Kementerian PU terdampak efisiensi, perbaikan jalan rusak di ruas Batas Kota Batang-Batas Kabupaten Kendal, jalur Pantai Utara, Jawa Tengah, dikebut.
Penyelesaian perbaikan jalan di Km SMG 75+600 diharapkan sudah selesai saat mudik sehingga masyarakat bisa nyaman saat melewati ruas jalan tersebut.
Menteri PU Dody Hanggodo meninjau perbaikan jalan tersebut dan menginstruksikan agar selesai sebelum Lebaran 2025. Jalur Pantura disebutkan sangat strategis untuk memperlancar arus mudik sebagai alternatif dari Jalan Tol Trans-Jawa.
Saat melakukan peninjauan tersebut, Dody bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengecek kesiapan jalan tol dan jalan nasional untuk persiapan arus mudik Lebaran.
Masalah utama yang masih kita hadapi tetap sama, yaitu truk-truk over dimension over loading (ODOL) yang masih berkeliaran di jalan tol dan jalan nasional.
Kekhawatiran para pemudik atas jalan rusak yang disebabkan oleh ODOL bertambah lagi dengan adanya musim hujan. Jalan rusak sedikit akan semakin parah dengan genangan air.
Imbauan Dody agar permasalahan terkait truk ODOL patut menjadi perhatian semua pemangku kepentingan. Khusus di wilayah kerja BBPJN Jateng-DIY, seperti dilaporkan Kepala Bidang Preservasi I BBPJN Jateng-DIY, Tri Bakti Mulianto, sejak 1 Januari 2025, telah dilakukan perbaikan di 6.118 titik lubang di Jalur Pantura Jawa Tengah yang membentang sepanjang 462,52 km. Hingga 25 Februari 2025, masih tersisa 168 lubang yang dalam proses perbaikan.
“Perbaikan terus dilakukan dengan metode patching dan salob. Kami berharap sebelum jadwal mudik Lebaran nanti, seluruh perbaikan sudah tuntas sehingga perjalanan pemudik menjadi lebih lancar dan aman,” kata Mulianto.
Secara umum, kondisi Jalan Pantura di Jawa Tengah dalam keadaan baik. Namun, masih terdapat beberapa titik yang sedang diperbaiki, termasuk ruas Losari (batas Jawa Barat)-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Batang-Weleri-Kendal-Semarang.
Bagaimana dengan daerah Anda? Bisa jadi jalan-jalan masih ada yang berlubang dan rawan menimbulkan kecelakaan. Jika pulang mudik Lebaran, ingat ini musim hujan. Berhati-hatilah saat berkendara. (HRZ)