JAKARTA, LINTAS — Investor asal China dan Malaysia tertarik untuk membangun rumah bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menjelaskan perusahaan dari China dan Malaysia tersebut sudah melakukan feasibility study atau studi kelayakan.
Hingga kini, total ada sembilan perusahaan ingin membangun hunian ASN di IKN, di mana enam di antaranya berasal dari Indonesia dan tiga dari luar negeri.
Pembangunan hunian untuk ASN ini akan dilakukan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Berbeda dengan hunian ASN yang sedang dibangun saat ini menggunakan APBN.
Hingga kini, menurut Agung, terdapat satu perusahaan dari China yang berminat untuk membangun hunian ASN, sedangkan dari Malaysia ada dua perusahaan.
“Dari sembilan pemrakarsa, tiga di antaranya asing. Mereka sedang menjalani fase sudah melakukan feasibility study contohnya yang 60 (tower) dari China itu,” ujar Agung dalam keterangan IKN, Jumat (29/12/2023).
“Evaluasi feasibility study, baru dilakukan tender. Jadi mereka harus berkompetisi, dipilih supaya kita mendapatkan visi yang terbaik,” lanjut dia.
Agung mengatakan, perusahaan dari China ingin membangun 60 tower hunian ASN. Sedangkan dari Malaysia akan membangun 30 tower hunian ASN.
“Dan totalnya untuk KPBU hunian, pembangunan untuk (hunian) ASN. Saat ini kita hitung dari proses yang sudah berjalan totalnya sebesar Rp 55 triliun untuk capex-nya untuk membangun. Jadi ketika seleksi nanti selesai dan sudah groundbreaking maka Rp 55 triliun ini yang akan mulai terwujud,” ujarnya. (ATO)
Baca Juga: Investasi di IKN Sudah Mencapai Rp 50 Triliun