JAKARTA, LINTAS – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan jalur hilir kereta api yang terkena banjir di Km 32+5/7 petak jalan antara Stasiun Karangjati–Stasiun Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sudah dapat dilalui kereta api dengan kecepatan 20 kilometer per jam.
“Saat ini sudah bisa dilalui dengan kecepatan 20 kilometer per jam, karena masih ada jalur yang sedang kami padatkan setelah terdampak banjir,” kata Manajer Humas Daop 6 Franoto Wibowo, saat dihubungi Lintas, Rabu (7/2/2024).
Adapun KA pertama yang melalui jalur KA tersebut adalah KA Sembrani relasi Surabaya Pasarturi-Gambir pukul 12.15 dan selanjutnya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasarturi-Gambir pukul 12.55.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menambahkan, untuk pekerjaan perbaikan jalur KA imbas banjir ini dilakukan oleh puluhan petugas yang didukung dengan peralatan berat kendaraan perawatan jalan rel, serta material berupa batu, pasir, tanah, bantalan dan lain sebagainya.

“KAI akan terus melakukan perbaikan jalur hilir agar dapat dilalui dengan kecepatan normal. Adapun untuk jalur hulu juga masih terus dilakukan dan diharapkan sore ini dapat dilalui kereta api,” ujarnya.
Sebelumnya, akibat curah hujan yang tinggi, telah mengakibatkan banjir yang menggenangi jalur KA di titik tersebut sejak Selasa (6/2/2024) pukul 05.03 WIB. Adapun KA yang terimbas di antaranya (1) KA 185 Blambangan ekspres.(dilakukan rekayasa pola operasi/jalan memutar); (2) KA 546 Kedungsepur (dibatalkan perjalanannya); (3) KA 230 Ambarawa ekspres (dibatalkan perjalanannya); (4) KA 227 Blora jaya (dilakukan rekayasa pola operasi/jalan memutar); (5) KA 231 Blora jaya (dilakukan rekayasa pola operasi/ jalan memutar)
“Kami memohon maaf kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat bencana banjir ini,” kata Joni.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 33 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, terendam banjir sejak Senin (5/1/2024) pukul 22.00.

Banjir besar kali ini dipicu oleh intensitas curah hujan tinggi disertai air kiriman dari hulu. Akibatnya, tanggul Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang jebol dan tidak mampu menampung debit air hingga meluap sampai permukiman warga.
Kecamatan terdampak, antara lain Kecamatan Godong, Penawangan, Tawangharjo, Purwodadi, Toroh, Karangrayung, Geyer, Kedungjati, Tegowanu, Tanggungharjo, dan Gubug, dan Grobogan.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan pada Selasa (6/2/2024) pukul 12.00, ketinggian air di beberapa wilayah terpantau surut. Namun, di wilayah lainnya banjir masih bertahan. Ketinggian air mencapai 50 cm.
Tercatat sebanyak 2.822 unit rumah terdampak banjir. Jalan raya Purwodadi-Gubug mengalami limpasan hingga mengakibatkan akses lalu lintas terputus.
Banjir juga menyebabkan kerugian materil antara lain rusaknya talud dan rabat beton di Desa Karangpasar, Kecamatan Tegowanu. (CHI)
Baca Juga: Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, Perjalanan Kereta Api Ditambah