New York, Lintas — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kembali menegaskan komitmen Indonesia soal air. Pemerintah Indonesia bertekad mewujudkan akses 100 persen air minum dan sanitasi selama 2020-2024. Basuki mengungkapkan hal itu ketika didaulat berbagi pengalaman dalam acara sampingan bertemakan “Sanitasi dan Air untuk Semua”, Rabu (22/3/2023).
Basuki dan rombongan mewakili Indonesia dalam acara Konferensi Air PBB 2023, di New York, Amerika Serikat.
“Saat ini, Pemerintah Indonesia telah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Kami akan mewujudkan 100 persen akses air minum dan sanitasi. Saat ini, capaian cakupan layanan air minum telah mencapai 91,05 persen. Adapun peningkatan akses sanitasi sebesar 80,92 persen,” kata Basuki.
Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR telah melakukan berbagai upaya percepatan. Hal itu seperti pembangunan prasarana penyedia air minum dengan memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan kapasitas pelayanan air.
Kemudian, pembangunan prasarana penyedia air minum. Terutama untuk mendukung kawasan prioritas nasional, seperti Kawasan Pariwisata di Kalidendeng dan Labuan Bajo serta Kawasan Industri di Batang.
Ada sejumlah tantangan besar yang dihadapi oleh Pemerintah Indonesia. Tantangan itu mulai dari urbanisasi, perubahan iklim, kelangkaan air pada waktu dan wilayah tertentu. Selain itu juga terkait keterbatasan fiskal daerah, hingga Pandemi Covid-19. yang telah berlangsung lebih dari 3 tahun.
Melibatkan Masyarakat
Kementerian PUPR berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang Water Supply Management. Caranya dengan mengembangkan Program Magister Spesial yang bekerja sama dengan universitas mitra.
Lalu, melakukan integrasi pelayanan sanitasi dengan mengombinasikan sistem on-site dan off-site, atau sanitasi inklusif bagi seluruh wilayah. Hal itu untuk memastikan penyediaan layanan air minum dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
“Melibatkan masyarakat, Kementerian PUPR melalui Program Penyediaan Air Minum (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) sejak 2008-2022. Kami berhasil mendukung penyediaan air bersih dan sanitasi di 37.000 desa di 408 kabupaten dan kota,” kata Basuki.
Soal transformasi digital dan peningkatan kinerja penyediaan air bersih oleh PDAM, Pemerintah Indonesia juga melakukan inovasi teknologi. Upaya itu seperti penerapan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA). serta teknologi pengelolaan sampah melalui konversi sampah menjadi energi.
Basuki juga mengatakan, guna mengatasi keterbatasan dana, Kementerian PUPR mengundang partisipasi pihak swasta. Contohnya, pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum melalui pendanaan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Forum Air Dunia di Bali
Saat Konferensi Air PBB 2023 di New York, AS, ini, Basuki mengundang peserta menghadiri Forum Air Dunia ke-10 di Bali.
“Konferensi ini merupakan tonggak sejarah bagi kita dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya air dalam kehidupan. Juga dibahas lebih lanjut dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Indonesia. WWF akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas negara berdiskusi, berbagi pengetahuan dan pengalaman. Termasuk melahirkan ide-ide konkret dan pemikiran inovatif dalam menjawab isu dan permasalahan terkini dalam pengelolaan sumber daya air,” ujarnya.
Ia berharap akan terjalin kolaborasi dan kerja sama antarnegara dalam mengatasi berbagai permasalahan global mengenai air minum dan sanitasi. “Melalui forum ini, Indonesia juga berbagi pengalaman, tantangan, dan praktik baik. Termasuk potensi kerja sama dalam penggunaan dan pengelolaan sumber daya air. Dengan begitu, dapat menciptakan penghidupan yang layak huni dan inklusif bagi masyarakat Indonesia dan dunia,” kata Basuki. (*/HRZ)
Baca Juga:
- Nota Kesepahaman Penyelenggaraan WWF X Ditandatangani di New York
- Basuki Hadimuljono: Indonesia Berkomitmen Capai Ketahanan Air Berkelanjutan
- Promosikan WWF X Bali, Indonesia Gelar Pameran di Kantor Pusat PBB