Natuna, Lintas – Secara georafis Pulau Natuna merupakan Kepulauan paling utara di Selat Karimata. Walaupun termasuk dalam kawasan terdepan, terluar, tertinggal (3T) dan perbatasan, Pulau Natuna adalah salah satu wilayah Indonesia yang memiliki geowisata yang bernilai ekonomi.
Sebagai wilayah strategis dan garda terdepan pertahanan, terutama di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan, Pulau Natuna juga menjadi kawasan militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Kepulauan Riau (Satker PJN Kepri) Gatot Sukmara, ST, MT, kepada Majalahlintas.com, mengatakan, di Kepulauan Natuna akan dibangun Jalan Lingkar Natuna sebagai basis patroli pertahanan dan diprogramkan dari tahun 2020.
Ada beberapa yang sudah rampung, dari ruas jalan N 026 sampai dengan N 032 sedang dilaksanakan dan nanti ada tambahannya.
Akses ke Permukiman
Kepulauan Natuna sebenarnya belum ada penghuninya atau penduduk lokalnya di sepanjang ruas Jalan Klarik-Teluk Buton, tetapi di Kota Buton dan Kota Klarik sudah banyak penduduknya.
“Ranai, ibu kota Natuna, menuju Klarik untuk jalan provinsi sudah selesai dan sudah terbuka semua. Hanya kondisinya masih kurang bagus serta lebar jalan masih kecil atau belum standar,” ujar Gatot.

Saat ini, ada enam dan tujuh segmen terkait dengan staging plan atau perencanaannya untuk menuju lebar standar terendah Bina Marga, yakni 5,5 meter.
Terkait jalan menuju PLBN Serasan, kata Gatot, statusnya belum ada jalan nasional. “Semua pekerjaan di Natuna sifatnya nonstatus. Artinya, ada diskresi atau setelah pembangunan selesai akan diserahkan kepada pemerintah daerah,” ungkapnya.
Sementara jalan menuju kawasan militer TNI AL saat ini sudah sudah tembus. “Namun, pekerjaan yang dilaksanakan oleh BPJN Kepri adalah jalan di bagian luar atau di ujung bagian utara pangkalan TNI AU,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kepulauan Riau (BPJN Kepri) Stanley Cicero Haggard Tuapattinaja, ST, MT, dalam wawancara online, Selasa (20/6/2023).
Diakui Stanley, Natuna secara politis merupakan wilayah strategis dan pertahanan. BPJN Kepri hanya mengembangkan akses menuju permukiman karena akses menuju kawasan militernya sudah selesai semua dan jembatan juga sudah duplikasi semua. Ada satu jembatan yang diganti dan sudah kontrak akan diselesaikan pada tahun ini.

Selain itu, juga ada diskresi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait usulan pembangunan pelabuhan besar perikanan di Selat Lampa. Pada segmen N 026 tersebut, yaitu pembangunan ruas Jalan Selat Lampa-Teluk Depih-Simpang Sekunyam di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, yang sudah selesai tahun 2022.
“Di Selat Lampa, sebenarnya tidak hanya pembangunan pelabuhan karena ada juga pangkalan militer TNI AU, yang bersebelahan dengan lokasi pelabuhan KKP,” tutup Stanley.
Dari Pulau Natuna PLBN Serasan bisa ditempuh dengan kapal selama lebih kurang delapan jam.
Baca Juga: 100 Unit Hunian Tetap untuk Korban Longsor Serasan Dibangun di Lahan Relokasi
Saat terjadi bencana beberapa waktu lalu di Pulau Serasan, PLBN Serasan menjadi salah satu yang terdampak. Di sana, BPJN Kepri membantu untuk penanganan bencana lewat Intruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah dan sudah dialokasikan anggarannya pada tahun ini. (PAH/ROY/SAL)