Lintas – Masih cukup sering kita mendengar berita kecelakaan akibat rem blong. Berita yang kerap muncul terkait rem blong biasanya dialami oleh kendaraan besar, seperti truk atau bus. Nah, teknologi full air brake bisa mencegah kecelakaan akibat rem blong.
Rem blong memang bisa berakibat fatal. Kendaraan yang mengalami rem blong sangat sulit dikendalikan. Gerak liarnya baru berhenti bila menabrak objek apapun yang berada di depan atau sekitarnya.
Kendaraan besar memang memerlukan sistem rem yang mumpuni. Pada bus, misalnya, sistem rem utamanya adalah rem udara. Rem udara menggunakan tekanan udara sebagai penggerak kampas rem. Kompresor yang terdapat di sistem rem akan mengumpulkan dan menekan angin. Angin kemudian dimasukkan ke air tank.
Udara dari air tank akan dialirkan ke brake chamber saat pedal rem diinjak. Brake chamber kemudian mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis. Gerakan mekanis inilah yang menekan kampas rem ke tromol atau cakram.
Secara umum, rem udara terdiri dari dua jenis, yakni semi air brake dan full air brake. Semi air brake tetap menggunakan udara untuk menekan hidrolis. Tenaga hidrolis yang dihasilkan dapat menekan kampas rem.
Sementara itu, full air brake tidak menggunakan hidrolik. Jadi, hanya tekanan udara yang menekan kampas rem. Pada kendaraan besar, full air brake diakui oleh sejumlah pakar lebih aman dibandingkan semi air brake.
Hal ini turut diakui oleh Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Menurutnya, semi air brake masih bisa dipakai saat berkendara meskipun air tank-nya kosong, Padahal, tekanan udara di air tank yang kosong ini bisa menyebabkan kecelakaan karena rem blong.
Kebalikannya pada full air brake. Bila air tank kosong, rem akan mengunci. Dengan begitu, kendaraan tidak bisa berjalan. Kalau ingin berjalan, ya air tank di kendaraan tersebut harus terisi sampai batas tekanan minimal.
Sistem full air brake telah digunakan pada sebagian produsen kendaraan besar, misalnya Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). Mengutip dari Instagram @mercedesbenzid.bus, teknologi full air brake secara otomatis akan mengunci roda bus bila rem gagal berfungsi.
Tambah pula, seluruh unit sasis bus yang dijual oleh DCVI dilengkapi fitur auto slack adjuster. Fitur ini dapat mengatur kampas rem secara otomatis. Sistem rem bus pun makin andal. Rasa dag dig dug setidaknya berkurang kalau naik bus dengan sistem full air brake ya. (SA)
Baca juga:
Aspal Canggih Tarmac Bisa Serap Air Dengan Cepat
Mengenal MLFF, Siap-siap yang Sering Lewat Jalan Tol!