Home Fitur Evolusi Transportasi di Cina: Dari Sepeda ke Transportasi Super Cepat

Evolusi Transportasi di Cina: Dari Sepeda ke Transportasi Super Cepat

Share

Dulu, sepeda adalah raja jalanan di Cina. Pada 1980-an, 60% perjalanan di kota-kota besar dilakukan dengan sepeda. Jalanan Beijing kala itu didominasi lautan manusia yang mengayuh, simbol efisiensi sekaligus keterbatasan ekonomi. Kini, Cina mengoperasikan jaringan kereta api tercepat dan terluas di dunia — transformasi luar biasa dalam waktu kurang dari 40 tahun.

Sejak 2008, ketika Cina meluncurkan kereta cepat pertamanya dari Beijing ke Tianjin, jaringan high-speed rail (HSR) berkembang pesat. Hingga 2023, panjang jalur kereta cepat Cina telah mencapai lebih dari 42.000 kilometer lebih dari dua pertiga dari total jaringan kereta cepat dunia.

Pemerintah Cina menginvestasikan lebih dari $800 miliar dalam dua dekade terakhir untuk pengembangan transportasi, terutama HSR. Proyek ini bukan hanya soal efisiensi transportasi, tapi juga strategi geopolitik dan pembangunan regional. Banyak kota kecil kini terhubung ke pusat ekonomi utama lewat jalur cepat. (Sumber: Asian Development Bank (ADB) Transport Sector Assessment, 2021.)

Peran Transportasi dalam Urbanisasi

Transportasi modern menjadi mesin utama urbanisasi di Cina. Antara 2000 hingga 2020, urbanisasi meningkat dari 36% menjadi lebih dari 60%, dan jaringan transportasi menjadi tulang punggungnya. Jalur metro di kota-kota seperti Shanghai, Guangzhou, dan Chengdu kini termasuk yang terpanjang di dunia. (Sumber: UN Habitat Urbanization Report – China, 2022.)

Meski transportasi modern mendominasi, sepeda tetap bertahan, kini dalam bentuk lebih canggih: bike-sharing berbasis aplikasi seperti Mobike dan Ofo. Fenomena ini sempat meledak pada 2016–2018 sebelum menghadapi masalah regulasi dan kelebihan pasokan. Meski begitu, sepeda kini menjadi bagian dari strategi “first mile–last mile” dalam ekosistem transportasi Cina.

Baca Juga: Lifting Jack: Penopang Utama dalam Perawatan Gerbong Kereta Api Indonesia

Tantangan Masa Depan

Meski telah jauh melampaui banyak negara, Cina masih menghadapi tantangan. Ketimpangan akses transportasi antara daerah kaya dan miskin, polusi dari kendaraan bermotor, dan keberlanjutan proyek infrastruktur menjadi isu besar. Pemerintah menanggapi dengan mendorong kendaraan listrik dan integrasi sistem transportasi cerdas berbasis AI. (Sumber: International Transport Forum (OECD), China Transport Outlook, 2023.)

Transformasi Cina dari negara pengayuh sepeda menjadi raksasa teknologi transportasi bukan hanya cerita tentang kecepatan, tapi juga tentang visi, strategi, dan keberanian mengambil risiko besar. Di balik laju kereta 350 km/jam, ada perjalanan panjang bangsa yang tak pernah berhenti bergerak. (MAS)

Share

Leave a Comment

Majalah Lintas Official Logo
Majalahlintas.com adalah media online yang menyediakan informasi tepercaya seputar dunia infrastruktur, transportasi, dan berita aktual lainnya, diterbitkan oleh PT Lintas Media Infrastruktur.

Copyright © 2025, PT Lintas Media Infrastruktur. All rights reserved.