Aceh, Lintas – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh bersinergi dengan sejumlah pihak menggelar top drill penanganan kebakaran. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan budaya keselamatan (safety culture) di industri transportasi laut.
Simulasi kebakaran tersebut berlangsung di Kapal Motor Penyeberangan (KMP) BRR di perairan Selat Benggala, Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, pekan lalu. Rangkaian simulasi kebakaran KMP BRR dilakukan selama tiga hari mulai Senin (22/5/2023) hingga Rabu (24/5/2023).
Selain ASDP, sejumlah pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan ini antara lain Basarnas Banda Aceh dan KKP Ulee lheue. Lalu, ada pula BPTD Kelas II Aceh, Dishub Aceh, Polsek Ulee Lheue, Pos TNI AL Lampulo, PT Jasa Raharja Aceh, dan BMKG SIM. SROP Ulee Lheu juga mengerahkan alut Kapal KN SAR Kresna 232, KMP BRR, Sea Rider, LCR/ Ruber Boat, dan ambulance.
KMP BRR tujuan Pelabuhan Ulee lheue Banda Aceh terbakar saat sedang berlayar dari Balohan Sabang. Kebakaran terjadi di perairan Selat Benggala. Lokasinya sejauh 1 Nautical Mile (NM)/mil laut dari Pelabuhan Ulee Lheue.
Menerima informasi tersebut, Basarnas Banda Aceh mengerahkan KN SAR Kresna 232, Sea Rider serta LCR/perahu karet untuk membantu memadamkan api serta mengevakuasi korban.
Berdasarkan hasil investigasi, pemicu api berasal dari puntung rokok di ruang penumpang.
Kecelakaan ini mengakibatkan tiga orang korban lompat ke air karena panik. Satu korban mengalami luka bakar, satu korban pingsan, dan satu korban lainnya patah kaki. Keenam korban berhasil di evakuasi tim Rescue Basarnas Banda Aceh serta ABK KMP BRR.
Sangat Krusial
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain turut mendukung terlaksananya simulasi ini. Ia menuturkan, tujuan drill adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antarunsur di lapangan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menguji SOP setiap instansi serta meningkatkan sosialisasi SOP kepada masyarakat.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, penerapan safety di lingkungan kerja ASDP sangat krusial. Hal ini mengingat industri penyeberangan dan kepelabuhanan yang dikelola perusahaan memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja cukup tinggi.
“ASDP berkomitmen menerapkan budaya safety sesuai salah satu misi ASDP, yakni secara konsisten mengedepankan keselamatan dan layanan penuh keramahan, tulus, dan berkualitas. Komitmen ini tentu tidak hanya berlaku untuk pekerja kami, tetapi untuk seluruh pengguna jasa penyeberangan dan mitra kerja ASDP yang kami layani,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/6/2023).
“Kita tidak berharap kecelakaan akan terjadi, tetapi untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan simulasi sebagai upaya dalam menanggulangi potensi bencana yang mungkin akan timbul di kapal. Dengan begitu, operasional dapat berjalan dengan baik. Kami mengapresiasi kerja sama semua pihak yang terlibat. Hal ini tidak hanya memberikan pelatihan kepada kru kapal ASDP, tetapi juga stakeholders terkait yang dapat mengaplikasikan ilmu mereka terkait manajemen tanggap darurat,” timpal General Manager ASDP Cabang Banda Aceh Agus Djoko Triyanto. (BAS)